Cerita Sex Janda Kesepian Yang Butuh Kenikmatan part 3

Ia membuka pahanya lebar-lebar siap menerima gesekan gesekan kontolku. Kepalanya bergerak-gerak di atas rambutnya yang terserak.

mulutnya dibungkam. Matanya terpejam. Kuturunkan pantatku. Batang kemaluanku berkilat-kilat dan memerah kepalanya siap menjalankan tugasnya. Kuusap-usapkan kemaluanku di bibir kemaluannya. Ia semakin menggelinjang seperti kepinding.

“Cepatt Tonn, Aku udah nggak tahan nih” jeritnya.

Kuturunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESSSSHH!

Kemaluanku menerobos liang senggamanya diiringi jeritannya. Aku berhenti sebentar membiarkan dia menikmatinya. Lalu kutekan lagi pantatku sehingga kemaluanku yang panjang dan besar itu menerobos ke dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang memeknya miliknya.

Ia menghentak-hentakkan pantatnya ke atas agar lebih dalam menerima diriku. Lalu perlahan-lahan aku mulai menggerakkan kemaluanku. Balasannya juga luar biasa.

Dinding-dinding lubang kemaluannya menyedot batang kemaluanku. Rasanya seberti digigit-gigit. Pantatnya yang bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat. Buah dadanya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya.

Matanya terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis mulutnya menahankan rasa nikmat. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di bawah sana kemaluanku leluasa bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya. ngentot

“Ohhh Ohhhh Ehmmm ..”, erangnya, “Lebih keras sayang, Lebihh dalammm sayang sodoknya. Lebih keras.. Oooaah!”

Pahanya semakin lebar mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir kemaluannya. kurasahkan spermaku akan meledak didalam mekinya.

“Aku mau keluarr Tann”, bisikku di sela-sela nafasku memburu.

“Kita Bareng..ann yahh, Aku mau Kamu ngeluarinnya didalamm sayang” Pintahnya memelas

Kedua tanganku mencengkam kedua buah dadanya. kuhentakkan pantatku dan kontolku membenam sedalam-dalamnya. Spermaku memancar deras. Ia pun melolong panjang dan menghentakkan pantatnya ke atas menerima diriku sedalam-dalamnya.

“Aaahh Aahhh Ohhh sayangg enakk Aaahh” Jeritannya

Sekitar sepuluh menit kami diam. Lalu perlahan-lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar karena birahinya telah terpuaskan. Ia tersenyum dan membelai wajahku.

“Tonoo kamu benar benar hebat sekali sampai aku nggak tahan”, katanya,”

“Kalau kamu lagi pingin, telepon saja aku,” lanjutnya, “Tapi kalau aku yang pingin, boleh kan aku nelpon?” ngentot

“Bolehh dong, serah kamu aja deh”, balasku cepat.

“Mulai sekarang kamu bisa menyetubuhi aku kapan saja. Tinggal kabarkan”, katanya.

Aku mencabut kemaluanku dan rebah di sampingnya. Ia lalu mengajakku mandi. Terus menerus kami melakukannya kapanpun kami mau. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *