Cerita Sex Bokep Ngentot Dengan Polwan Muda part 1

Cerita Sex Bokep Ngentot Dengan Polwan Muda, Aku tak mengenakan helm karena aku terburu-buru pergi ke tempat pacarku. Apesnya, aku dihadang sama polisi. Polisi itu naik mobil, tiba-tiba dgn cepatnya memotong jalanku, aku kaget hampir saja kutabrak mobil polisi itu. Aku rem mendadak motorku, karena terjadi hentakkan, jadi tubuhku hilang keseimbangan lalu aku terjatuh dari motorku. Aku terguling-guling di jalan. Tp syukurlah aku tdk apa-apa hanya lecet biasa.

Pada saat aku masih dlm keadaan telungkup, aku lihat pintu mobil polisi itu terbuka. Tp anehnya, aku sepertinya kok melihat kaki seorang wanita. Kakinya yg putih bersih dan indah itu kini berada tepat di wajahku, kutegakkan kepalaku. Betapa terkejutnya aku, mataku seperti melihat “hutan belantara” di antara kedua kaki yg jenjang itu. Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia seorang polwan, dan di dada kirinya tertulis namanya, RINI. Dia cantik sekali dan ohh.., body-nya mantap sekali. Aku jadi bengong, dan, “Plaaakkk..!” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.

“Heiii, apa yg Kamu lihat..? Ayo sekarang serahkan surat-suratmu mu cepaattt..!” bentaknya.

Aku tak mengenakan helm karena aku terburu-buru pergi ke tempat pacarku. Apesnya, aku dihadang sama polisi. Polisi itu naik mobil, tiba-tiba dgn cepatnya memotong jalanku, aku kaget hampir saja kutabrak mobil polisi itu. Aku rem mendadak motorku, karena terjadi hentakkan, jadi tubuhku hilang keseimbangan lalu aku terjatuh dari motorku. Aku terguling-guling di jalan. Tp syukurlah aku tdk apa-apa hanya lecet biasa.

Pada saat aku masih dlm keadaan telungkup, aku lihat pintu mobil polisi itu terbuka. Tp anehnya, aku sepertinya kok melihat kaki seorang wanita. Kakinya yg putih bersih dan indah itu kini berada tepat di wajahku, kutegakkan kepalaku. Betapa terkejutnya aku, mataku seperti melihat “hutan belantara” di antara kedua kaki yg jenjang itu. Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia seorang polwan, dan di dada kirinya tertulis namanya, RINI. Dia cantik sekali dan ohh.., body-nya mantap sekali. Aku jadi bengong, dan, “Plaaakkk..!” sebuah tamparan mendarat di pipi kananku.

“Heiii, apa yg Kamu lihat..? Ayo sekarang serahkan surat-suratmu mu cepaattt..!” bentaknya.

Aku jadi kaget dan segera kuambil dompet dari saku celanaku, lalu kuambil SIM dan STNK, lalu kuserahkan padanya. Sementara dia melihat suratku, aku pandangi lagi dia ohh.., betapa cantik polwan ini. Aku perkirakan umurnya paling masih sekitar 25 tahun. Samar-samar di dlm mobil ada polisi cewek satu lagi, dia seumur denganya tetapi pangkatnya lebih rendah, kalau tdk salah sersan dua. Kakinya putih tetapi tdk semulus polwan yg tadi. Lalu tanpa kusadari, Letnan Rini mengambil sesuatu dari dlm mobil, dia berjalan menuju hidung mobil, lalu dia membungkukkan badannya untuk menulis sesuatu. Pada posisi nungging, aku lihat lagi body-nya yg waaaooowwww selangit deh… Tanpa kusadari, “tititku” mengeras perlahan. Setelah itu dia tegakkan badannya, terus berkata,

“Eee.. saudara Toni, Anda Kami tilang karena Anda tdk memakai helm. Sidang akan dilaksanakan besok lusa. Jangan lupa Anda harus hadir di persidangan besok. Oke..?”
“Tp Bu, besok Saya tidak bisa hadir, soalnya pada hari itu Saya harus mengantar pacar yg akan diwisuda. Jadi Sy minta tolong sama Ibu, bagaimana dech baiknya agar persoalan ini selesai..?” Lalu dia bilang,
“Do you have some money..?”
“Aduh, maaf sekali Bu, Sy sama sekali tdk membawa uang sepeser pun.” jawabku. porno
“Baiklah, kalau begitu SIM-mu Aku tahan dulu, tp nanti malam Kamu harus pergi ke rumah Sy. Dan ingat..! Kamu harus datang sendiri. Oke..? Ini alamatku. Jangan lupa lho, Aku tunggu jam 7 malam.” Dia pergi sambil mengerdipkan matanya kepadaku.

Aku terkejut, tetapi juga seneng banget, pokoknya seneng dech. Aku sampai di rumahnya sekitar jam 7 dan langsung mengetuk pintu pagarnya yg sudah terkunci. Tak lama kemudian, Ibu Rini muncul dari dlm dan sudah tahu aku akan datang malam itu.

“Ayo Ton.., masuk. Aku sudah lama nunggu lho, sampai basah pantatku duduk terus dari tadi..” sapanya.
“Aaahhhh.. Ibu bisa aja…” jawabku.
“Maaf.., pintunya sudah digembok, soalnya Aku tinggal sendiri, jadi harus hati-hati.” sambutnya.
“Oh.., jadi Ibu belum menikah too..? Sayang lho..! Wanita secantik Ibu ini belum menikah..” kataku merayu.
“Aaaa.. Kamu ngerayu ya..?” tanyanya.
“Enggak kok Bu, Sy berkata begitu karena memang kenyataannya begitu. Coba Ibu pikir, Ibu sudah mapan hidupnya, cantik luar-dlm, dan sebagainya dech…” jelasku.

“Ehh.. Aku cantik luar-dalam, apa maksud Kamu..?” tanyanya lagi.
“Haduuhh.., gimana ya, malu aku jadinya..?” jawabku.
“Kamu nggak perlu malu-malu mengatakannya, Kamu ingin SIM Kamu kembali nggak..?” ancamnya.
”Eee.. sekarang gini aja, Kamu udah punya pacar khan..? Sekarang Sy tanya, kenapa Kamu memilih dia jadi pacar Kamu..?” tanyanya lagi.

“Eee.. jujur aja Bu, dia itu orangnya cantik, baik, setia dan cinta sama Sy, that?s all..”
“Kalau seumpama Kamu disuruh milih antara Sy dan pacar Kamu, Kamu pilih Sy atau pacar Kamu sekarang..? Bandingkan aja dari segi fisik, Oke.. Sy atau Dia..?” tanyanya memojokkanku.
“Eeee… Anu.. anu… eee..,” aku dibuat bingung tdk karuan.
“Ayo.. jawab aja..! Kalau Kamu tdk jawab, SIM Kamu tdk kukembalikan lho..!” ancamnya lagi.
“Waduhhh.., gimana ya..? Ehmmm.., baiklah, Sy akan jawab sejujurnya. Sy tetap akan memilih pacar Sy sekarang.” jawabku.

“Wow.., kalau begitu dia lebih cantik dan semok dong dari Sy..?” jawabnya lirih.
“Eeee.. bukan begitu Bu, Sy memilih pacar Sy walaupun Dia sebetulnya kalah cantik dari Ibu, dan segalanya dech..!” jawabku.
“Ahh… yg benar, jadi Aku lebih cantik dan semok dari Dia..?” tanyanya lagi.
“Jujur saja.., ya.. ya.. ya..” jawabku mantap.
“Ohhh..,Aku jadi tersanjung dan terpikat dgn jawabanmu tadi..,” katanya girang,
“Wah.. jadi lupa Aku, Kamu nonton TV aja dulu di ruang tengah, Aku mau ambil SIM Kamu di kamar.., Oke..?” pintanya.

Lalu aku menuju ke ruang tengah, kuputar TV. Secara tdk sengaja, aku melihat tumpukan VCD. Aku tertarik, lalu kulihat tumpukan VCD itu, lalu, ohhh astaga, ternyata tumpukan VCD itu semuanya film “XXX”, aku terkejut sekali melihat tumpukan film “XXX” itu. Sebelum aku melihat satu-persatu, terdengar bunyi pintu dibuka. Lalu, ohhh, aku terkejut lagi, Ibu Rini keluar dari kamarnya hanya menggenakan daster pink transparan, di balik dasternya itu, bentuk buah dadanya terlihat jelas, terlebih lagi putting susunya yg menyembul bak gunung Semeru. Begitu ia keluar, mataku nyaris copot karena melotot, melihat tubuh Ibu Rini. Dia membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas.

“Kenapa..? Ayo duduk dulu..! Ini SIM Kamu.. Aku kembalikan..” katanya.

Wajahku memerah karena malu, karena Ibu Rini tersenyum saat pandanganku terarah ke buah dadanya. porno

“SIM Kamu, Aku kembalikan, tp Kamu harus menolong Sy..!” Ibu Rini merapatkan duduknya di karpet ke tubuhku, aku jadi panas dingin dibuatnya.
“Tonn..?” tegurnya ditengah-tengah keheninganku.
“Ada apa Bu..?” tubuhku bergetar ketika tangan Ibu Rini merangkulku, sementara tangannya yg lain mengusap-usap daerah “XXX”-ku.
“Tolong Ibu Rini ya..? Dan janji, Kamu harus janji untuk merahasiakan hal ini, kalau tdk aku DOR Kamu..!” pintanya manja.
“Tp… Sy.., anu.., eee..”
“Kenapa..? Ooooo.. Kamu takut sama pacar Kamu ya..?” katanya manja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *