Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Santi, dan Santi pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Santi pun tertawa dan berkata, “Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Santi mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi…” ejek Santi sambil tersenyum girang.Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Santi dan tampaklah kali ini Santi dalam keadaanbugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya. porno
Aku pandangi dengan seksama kemaluan Santi dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Santi. Aku pun mencoba mencium perut Santi dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Santi pun menghindari dan mengatakan, “Jangan dicium memeknya akh.. geliii…” Santi mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.
Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Santi, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Santi dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Santi. Eh, Santi berontak iiihhh… ge.. li..” ujar Santi. Tahu-tahu Santi mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. “Eh… buka dong bajunya! masak sih Santi doang yang bugil Kevinnya tidak…?” ujar Santi sambil mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Santi inginkan. porno
Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Santi masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Santi mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Santi berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Santi memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Santi, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Santi. “Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya…” ujarku polos. “Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala,” ujar Santi dengan nada tinggi.
Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Santi tanpa memasukkanya. “Begini aja ya…?” ujarku dengan nada polos. Santi hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Santi tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Santi, aku hanya memegang kedua buah pantat Santi yang montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Santi, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Santi dan Santi terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.