Akupun mulai sibuk menjilati dan sesekali menghisap-hisap klitorisnya. “Aaa..Bastian..” jerit Cristine tertahan sambil menjambak rambutku yang panjang, lidahku bergerak cepat menggeliat-geliat menjilat kewanitaannya yang semakin basah, sementara jariku berputar-putar didalamnya. “Ssshh..eehh” desis Cristine merasakan hisapanku yang kuat di lubang kenikmatannya. Kubuka bibir kewanitaannya dan menjulurkan lidahku lebih dalam dalam lagi Cristinepun membalas dengan menyorongkannya kemukaku, praktis semua sudah dimulutku, kumiringkan sedikit kepalaku sehingga memudahkan aku “memakan” semua kewanitaannya.”Bastian..stopp..aahh..aku ngga tahann..”aku tidak memperdulikan keingingannya bahkan semakin menggila “My godd..Bastiiiannn..shhff..pleasee..stop” tangannya sekuat tenaga menarik rambutku agar mulutku terlepas dari kewanitaannya.
Akupun berdiri mengikuti keinginannya kurebahkan tubuhnya ditempat tidur dan kamipun bergumul saling memagut, menghisap dan meremas-remas bagian-bagian sensitif kami. “Sekarang Bastiiann..sekarang.. pleasee..”pintanya berbisiknya. Aku merayap naik ketubuhnya, Cristine membuka lebar kedua kakinya Iapun menggelinjang merasakan kepala kejantananku memasuki mulut kewanitaannya, kuhentikan sebatas itu dan mulai menggerakannya keluar masuk dengan perlahan. “Ooohh yaa..Basss..enakk..” Cristinepun mulai mengayunkan pinggulnya mengikuti gerakan-gerakanku, sementara mulutku tidak henti-hentinya mengulum buah dadanya.”Aagghh..terus Ren..lebih dalamm..aagghh..” pintanya, kutekan batang kemaluanku lebih dalam dan..”Ssshh..”desisku merasakan kenikmatan rongga kewanitaanya yang sempit meremas-remas sekujur batang kemaluanku.”Aaaugghh..punya kamu enak Crist..” akupun semakin kencang memacu tubuhku membuat Cristine semakin mengelepar-gelepar.
“Ahh..oucchh..nikmat Bassss..sshh..”desahnya merasakan gesekan-gesekan batang kejantananku di dinding kemaluannya. Saat kami merasakan nikmatnya kemaluan masing-masing, tak henti-hentinya kami saling menghisap, memagut bahkan mengigit dengan liarnya..dan.. “Ugghh..Bastiannn..fuck me..fuck me hard..I’m comingg honey..” tubuh Cristine mengejang dan tangan serta kakinya memeluk tubuhku dengan kencang “Ouchh..oohh..aku keluar Renn..aaghh..” Iapun kejang sesaat kurasakan denyut-denyut di kewanitaannya dan..tubuh Cristinepun lungai.
“Maaf Bastiann aku duluan..ngga tahan, habis udah lama ngga..” bisiknya, aku masih diatasnya dengan kemaluan yang masih terbenam didalam kewanitaannya. “Ngga apa-apa Cristine cewekan multiple orgasm, masih ada yang kedua dan seterusnya kok..” jawabku menggoda. “Memangnya kuat..?” tantangnya. “Lihat aja nanti..”membalas tantangannya. “Ihh..itu sih doyan ..” seru Cristine manja sambil mencubit pinggangku. Kubalas cubitannya dengan memagut lehernya dan menjilat telinganya sementara pinggulku mulai berputar-putar perlahan.”..Mmhhff..”kupagut bibirnya, lidah kamipun saling bertaut, meliuk dengan panasnya. Birahi kamipun kembali membara, tekanan pinggulku dibalasnya dengan putaran pinggulnya membuatku melayang-layang. “Shhff..agghh..ouch..” desahanpun tak tertahan keluar keluar dari mulutku. Dengan bahasa tubuh Cristine mengajak pindah posisi, Ia diatas memegang kendali.
Cristine menekan kewanitaanya dalam-dalam-sehingga kejantananku menyentuh ujung lorong kenikmatannya-dan mengayunkan pinggulnya mundur-maju. Semakin lama ayunannya semakin cepat, tak kuasa aku menahan hentakan-hentakan kenikmatan yang keluar dari seluruh sendi-sendi tubuhku.sexy
“..teruss Bastiann.aahh..lagi Basstiiann..oohh..punya kamu enak..”rintihku. “..punya kamu juga Renn..oucchh..want me to fuck you hardd..mmhh..” tidak perlu jawabanku, dengan di topang tangannya Cristine membungkuk tambah mempercepat ayunannya. Buah dadanya yang indah berayun-ayun, kuremas-remas dan yang lainnya kulumat dengan rakus. “Ouchh..Bastiiann..nikmatt..lumat semua Bastiann..auuhh..” jerit Cristine sambil merendahkan tubuhnya memudahkan aku melumat buah dadanya membuat ayunan pinggulnya semakin tidak terkendali, tidak berapa lama kemudian tubuhnya kembali mengejang, Cristine menekan dalam-dalam kewanitaannya menelan seluruh batang kenikmatanku. “Bastiann..aku keluarr lagi..AAKKHH..” teriak Cristine, tubuhnya pun rubuh diatasku cairan kenikmatannya kurasakan membasahi kejantananku.
Cristine rebah diatasku tubuhnya bagai tidak bertulang, hanya desah napasnya menerpa dadaku. Beberapa menit kemudian suaranya memecah kesunyian “Punya kamu masih keras Bastian..belum keluar?”
“Aku tidak ingin kenikmatan ini cepat berakhir” bisikku sambil mengecup pipinya.
“Mmmhh..” Cristine bergumam “Aku juga..”bisiknya sambil mengigit mesra leherku lalu mengecup bibirku. Hanya beberapa saat, gigitan dan kecupan mesra itu kembali menjadi pagutan birahi.
Kamar itupun kembali dipenuhi suara-suara erangan dan desahan kenikmatan duniawi, kejantananku yang masih berada didalam kembali merasakan bagaimana nikmat yang diberikan oleh kewanitaannya. Aku bangun sambil mendorong tubuh Cristine sehingga kami berada dalam posisi duduk, satu tanganku memeluk punggungnya, tangan lain meremas-remas buah pantatnya yang bulat padat. Gerakan-gerakan pinggulnya membuat rongga kenikmatannya seakan melumat seluruh batang kejantananku, “Agghh..sshh.. Bastiann.” rintihannya membuat birahiku tambah memuncak. Kubalas gerakannya dengan menggoyang-goyangkan pinggulku sambil kuhisap putingnya dalam-dalam.”Reenn..achh..shh..fuck me..hardd..”
Kurasakan gerakan tubuh Cristine semakin menggila dan bukan cuma itu bibirnya semakin mengganas memagut bahkan menggigit bibir, telinga dan leherku. Akupun tidak sanggup lagi menahan kenikmatan yang diberikan oleh Cristine, kurebahkan tubuhnya dan segera menindihnya, kakinya melingkar di pinggulku dan kamipun kembali mendaki puncak kenikmatan. Batang kejantananku tak henti-henti menikam-nikam lubang kenikmatan Cristine dengan keras, Ia tidak tinggal diam, diputar-putar pinggulnya seirama tikaman-tikamanku “Aghh..ngg..sshh..Bastiann..nikmat sekali..putarr teruss Bastiann..”pintaku merintih-rintih. “Auugghh..Bastiann..tekan yang dalamm ..” kami tenggelam dalam gelimang birahi yang memuncak..dan..”Cristine..akuu mau keluar..”kurasakan kejantanku bertambah besar. “Yess..yess..I’m coming too honey..” kami berpelukan dengan kuatnya dan secara bersamaan mengejang. “AAKKHH..punya kamu enak sekalii Bastiann..”pekikku, kutekan dalam-dalam kejantananku dan cairan kenikmatanku pun menyembur keluar membasahi relung-relung kewanitaannya, “Aauughh Bastiann..nikmatt..sshhekallii..AAKKGGHH..” Kamipun terkapar lemas. sexy
Setelah malam panjang yang indah itu kami tak henti-hentinya mengulangi lagi di hari-hari berikutnya, bukan hanya di tempat tidur, tapi semua sudut dikamar hotel itu bahkan kamar mandipun menjadi saksi bisu birahi kami. Bandung kembali memberi coretan khusus dalam hidupku membuat keterikatanku semakin besar yang tak akan pernah kulupakan seumur hidup.