Cerita Sex Dewasa Bercumbu dengan Mahasiswi Lugu part 3

Hehe … bagus, kan Yu, hmmmhh aaahhhh … sshhhh aaahhhhhhhhhhh” Aku perlahan mengusap penisku pada vagina lembut Ayu, melihat wajahnya dalam keheningan. Ayu tersenyum padaku dan menyela keaksaraannya. Saya juga tersenyum puas bisa menempel penisku di vagina.

“Ahhh … Kaka … Ayu sayang, sayang, Kaka … shhhh ahhh … bagus, kalau begitu …” Ayu mulai menghela nafas lembut ketika dia memeriksa vagina vaginanya. Kepala kontolku menekannya yang agak keras. “Ahh Kaka … sshhhhhhhhhhhhhhhhhhhh menarik ketika dia menikmati gesekan penisku.

“Ahhh Ayu, kamu punya pussy yang bagus, sayang … aahhh shhh … kamu mau menghisap kamu yu..shhh ahh …” Aku menghela napas saat aku mengusap penisku dan aku mulai meremas susu yang tidak begitu besar .

“Ahh … kaka … sayang … ahhhhh … ahhhhhh ahhh … Oohh, cepatlah Sis …” sexy

“Iyah sayang shhh ahhh … oohhh oohhh sayangku aahhh Ayyuuuuhhh ahhhhhhh ….” Aku semakin mempercepat gesekanku pada vagina Ayu. Ayu memeluk dan kemudian menciumku dengan galak.

“Muuuacchh mmmhh … ummhhh … lalu. Apa yang kamu lakukan, ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh enak kaka … sshhhmmmhhhhhhhhhhhhhhhhhh, meraih rambutku dan menekan penisku dengan vaginanya lalu dia berguncang.

Tiba-tiba aku terkejut oleh goyangan Ayu. “Ahhhh … sayang sayang, jangan kocok, bisi masuk ke vagina … aahhh shhh ahhh …” Aku pegang pantatnya, aku meletakkan jariku di ujung pantatnya dekat vagina.

“Ahh ya, ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh … Ayu ingin buang air kecil ahhh lemessshh ahhhhh kakaa ..” Ayu memiringkan kepalanya dan kemudian mencium leher saya.

“Ahhh, sayang, sayang, ahh, kaka sedang buru-buru sedikit lagi … aahhh ahhh ahhh sayang ahhh …” Aku mempercepat sapuanku ke vagina Ayu. Saya menekankan penis saya di vagina, dan merasa pertahanan saya akan hancur.

“Ahh … kaka … kencing … ahhh, kaka Ayu mau kencing … ahhhh … ahh ahh ahhhhhhhhhhhh” Tubuh Ayu bergetar, terpental ke belakang, dan ada cairan menetes ke lantai. “Ahhh kaka…ahhh.. Ayu lemes kaaa … Ayu Pipiss … ahhhhhhh …” Ayu bercanda tengah orgasme pertamanya.

” Ayu sayang ahhh … udah mau keluar … ahhhh Ayuuuuu…….aaaaaarrrrgggggggghhhh ,,,,” dan crooot … crooott … krook …. berkali-kali aku menyemprotkan airku lalu bertengger di bibir vaginanya, di dinding dan sebagian besar celana dalam Ayu menempel di lututnya.

“Ahhh … kaka keluar yu … hhee … Mmmmmmmm …”

“Hhe .. Lemes benar-benar sis, kaya seperti ini … Ayu baru merasakan pertama kalinya … ummhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Ayu kemudian memelukku lagi dan mencium pipiku lalu bibirku.

“Mmuach … Ayu tidak marah, kan, bro, bagaimana bisa ini Ayu?”

“Hehe … tidak … bagus … hehe

“Makasih sayang, aku benar-benar jatuh cinta sama kamu..mmuuuahhhhh” Aku mencium dahinya yang diblokir oleh cadar.

“Ayu juga … mmhh … sebentar lagi .. Ayu pakai celana dulu ..” Ayu membungkuk, mengangkat celana dalamnya, dan aku juga mengangkat celanaku dan merapikannya.

“Iiihhh … cangcut Ayu sangat basah … ketika aku memotongnya lagi … ahh tidak berhasil …” Ayu menggerutu untuk merasakan celananya basah karena tumpahan sperma saya.

“Kaka’s mani adalah teh, ya, itu sudah terbuka hanya celana … coba gunakan celana di istana …” kataku bercanda.

“Aku malu atau tidak … tapi menggunakan rok, ya … sudah ath … tapi Ayu dipercayakan dengan itu, ya, sudah waktunya membawakan CD … he ..” Ayu menerima saranku serius, dan kemudian membuka celana dalamnya kemudian dia digunakan untuk menyeka vaginanya dan tumpahan saya di pahanya. Ayu lalu memberikan celananya padaku.

Lalu aku mencium bibir Ayu lagi sambil berkata “Makasih ya sayangku.”

“Sama-sama …” Ayu kembali tersenyum padaku.

“Yu, bisakah kau mencium pussyku yang?”

“Hehe … apa yang kamu lakukan … ya, itu sudah sombong …” Ayu mengangkat roknya untuk menunjukkan vagina merahnya retak dengan rambut langka.

Aku berjongkok, memperhatikan vaginanya yang putih bersih dengan sebatang tongkat yang masih menonjol. Celah itu berwarna merah muda, patah … jangan menunggu lama aku mencium bibir vaginanya, aku memotongnya dan menjilati potongan vagina yang sah. Vaginanya sedikit berbau asam, dan tipikal vagina remaja remaja. Aku mencium dan terus memukau Ayu, malaikat cantikku.

Hhi … ahh, itu sudah kaka … benar-benar seperti vagina Ayu … hee … oh .. “Kata Ayu sambil membelai kepalaku, yang sedang mencium vaginanya.

Saya kemudian mencium vaginanya, takut untuk ditemukan berlama-lama di sini. “Ya, sudah, kembali ke kelas ya … Kalau begitu kamu bisa lagi menggesek? Hehe,” kataku.

“Hehe yeah sis … huum, mungkin sis .. Ayu menyukainya …” Ayu merapikan rok panjangnya, dan cadarnya sedikit kacau oleh tindakanku. Lalu Ayu membuka kunci pintu, dan kemudian keluar “Terima kasih kaka sayang..daahh …” Ayu melambai padaku dan berlalu menuju kelasnya. sexy

Saya kembali ke kamar saya, duduk dan membayangkan apa yang saya lakukan sebelumnya kepada Ayu yang cantik. Ahh, sepertinya mimpi aku bisa menggesek vagina cantik itu. Celana dalam yang masih saya pegang, saya cium dan saya menghirup aroma vagina. Kemudian taruh di celana saya dan saya letakkan di penis saya, ahhh penis saya ditutupi celana dalam Ayu.

Tinut..tinutt ,, tinutt … ponsel saya membaca SMS. Saya langsung membukanya, dan itu dari Ayu! “Sis … kembali ke rumah anterin …: * sayang kaka …” isi SMS. Saya tersenyum bahagia! Saya segera menjawab, “Siap untuk sang putri …: * Dear Ayu …” pesan terkirim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *