Sebelum dia sadar aku segera bergegas menuju kamarku, dan mulai mereview kembali dari HPku apa yang baru aku saksikan tadi. Tanpa sadar aku melakukannya sambil beronani, sampai orgasme beberapa kali. Aku baru menyadari DVD Blue Film yang baru aku pinjam tadi, ternyata masih tertinggal dalam komputerku, aku yakin tadi tanpa atau dengan sengaja dia melihatnya. Aku yakin karena dalam DVD itu ada adegan wanita yang melakukan masturbasi, mungkin dia mengikutinya.
Keesokan paginya, semua sepertinya biasa dan nampak wajar, istriku masih sibuk berdandan, maklum dandannya bisa sampai 2 jam sendiri. Aku memulai sarapan tanpa menunggu istriku, kemudian ku lihat Annisa sudah rapih dan keluar dari kamarnya. Dia sangat cantik dengan dandanannya yang sederhana, hanya berbalut bedak tipis dan lip glose seperlunya. Tapi ini adalah pemandangan fantastis, wanita yang apa adanya aku lihat menjadi jauh lebih cantik dibandingkan yang ber-make up. Jilbab warna pink dipadu kemeja putih dan rok panjang warna senada dengan jilbabnya membuat dia semakin cantik. Diapun tanpa merasakan apapun memulai sarapan paginya.
Aku membuka obrolan pagi itu “Gimana Nis? laporannya selesai semalam?”,
“Sudah selesai mas, terima kasih ya ruangan dan komputernya” katanya tenang.
“Ngerjain laporan atau ngerjain yang lainnya?” sindirku.
Cerita Dewasa Suster Perawat yang Berhasil Kurekam Saat Masturbasi – Annisa langsung terdiam dan menghentikan kegiatannya yang sedang mengambil nasi dari rice cooker. Wajah putihnya mulai bersemu merah, mungkin dia mulai menyadari aku melihat apa yang dilakukannya.
“Tenang saja, kita kan sama-sama dewasa, tahu sama tahu lah dan aku pun tidak akan ceritakan ini ke kakakmu” ujarku sambil ku perlihatkan hasil rekaman di HPku.
Wajah Annisa semakin tegang, keringat mulai membasahi wajahnya, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya, aku tahu dia sedang bingung, malu, dan mungkin takut juga.
“Mungkin lain kali kalau mau jangan sendiri, aku siap membantu kamu sampai kamu puas” Bisikku.
Tanpa menjawab dia langsung beranjak dari kursinya dan menyambar tasnya, tanpa mengucapkan sepatah katapun, yang aku tahu matanya yang berbicara, matana nampak mulai penuh dibasahi air mata yang hendak meloncat keluar.
Malamnya, aku berlaku seperti biasa seperti tidak terjadi apapun. Sedangkan Annisa seperti agak sungkan dan kaku setiap bertemu denganku.
“Pah, tidur yuk, mamah dah ngantuk banget nich”,
“Ya sudah tidur aja dulu, nanti papah menyusul”.
Setelah kulihat istriku sudah tertidur lelap, aku beranikan diri mendekati kamar Annisa, yang nampaknya masih menyala terang, sepertinya dia masih belajar. Tok…tok…tok… aku mengetuk pintu kamarnya.
“Siapa?” sahutnya dari dalam, saat dia buka pintu kamarnya, aku segera mendorong pintu itu sehingga Nisa agak tersungkur kebelakang. Aku kunci dari dalam pintu kamarnya,
“Mass….mas mau apa? keluar dari kamarku”,
“Kamarmu? apa kamu lupa kamu tinggal dimana?” sahutku agak tinggi, dia terdiam.
“Kamu mau videomu tersebar kemana-mana? bahkan wajahmu close up di video itu, semua orang akan melihat apa yang kamu lakukan”,
“A…apa mau mas?” ucapnya terbata.
“Aku hanya mau kamu memuaskanku malam ini…”,
“Ja…jangan mas, aku masih perawan, aku lakukan apa saja asal bukan melakukan itu”, sexy
“Buka!” perintahku ketika kontolku tepat berada di hadapan wajahnya.
Cerita Dewasa Suster Perawat yang Berhasil Kurekam Saat Masturbasi – Dia mulai membuka celana pendek yang aku kenakan sampai ke lutut, Nisa agak terperangah meihat kontolku yang mulai tegang dan begitu menonjol seakan celana dalamku tidak sanggup memuatnya.
Dengan bergetar tangannya menurunkan celana dalamku dan kemudian menurunkannya hingga ke lutut. Tampak kini dihadapannya kontolku yang telah tegak mengacung bagaikan sebuah tombak yang siap dihujamkan. Tampak ragu dia meraih kontolku dengan sambil menundukkan kepalanya.
Akupun meraih tangannya yang halus, dan menyentuhkannya ke kontolku, rasanya sangat nyaman, dimana kulit lembutnya menyentuh kontolku yang sudah mengeras, kokoh, otot-otot yang keluar menambah kesan sangar. Wajahnya tertunduk dan mulai tersedu, tapi aku tak menghiraukan, aku maju mundurkan tangannya, sampai beberapa saat aku tak perlu menuntunnya karena tangannya sudah faham apa yang harus dilakukannya. Nisa pun mulai berani menaikkan wajahnya dan menatap kontolku. Tak berapa saat aku merasakan sesuatu yang ingin melesak dari dalam tubuhku, sampai akhirnya…
“aahh…..”aku melengguh disertai keluarnya sperma dari kontolku.
“aaaauuwww….” Nisa tersentak kaget ketika spermaku keluar.
Karena dia berada tepat didepan kontolku, muncratan spermaku mengenai wajahnya, matanya, hidungnya, bibirnya dan sebagian lagi ke jilbabnya. Aku tersenyum puas lalu ku tinggalkan Nisa yang masih terpaku.
Esoknya aku melakukan hal yang sama. kali ini, aku tidak perlu membentak dan memerintahkan, Nisa sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan. Walau agak ragu, dia mulai berani menurunkan celanaku sendiri, sampai celana dalamku, dan memulai belaian lembut pada kontolku. dia tidak malu dan canggung seperti kemarin walu masih nampak wajah takut dan terpaksa melakukan itu.
Aku memegang tangan kanannya, sambil membiarkan tangan kirinya tetap menggenggam kontolku yang hampir tak tergenggam tangan mungilnya karena dameternya yang hampir mencapai 7 cm. AKu renggangkan telapak tangannya dan aku tuntun melakukan gerakan mengusap pada ujung kontolku, telapak tangannya mengusap dengan melakukan gerakan memutar di ujung kontolku seperti yang sering istriku lakukan.
Cerita Dewasa Suster Perawat yang Berhasil Kurekam Saat Masturbasi – Hal ini memberiku sensasi yang lebih, apalagi yang melakukan adalah seorang wanita yang polos tentang seks, alim dan selalu berjilbab, menjaga dirinya dan menutupi tubuhnya. suatu sensasi yang sangat luar biasa. Aku kembali mencapai puncak dan memuntahkannya diwajahnya. Kegiatan itu sering kami lakukan tanpa sepengetahuan istriku sampai beberapa waktu lamanya.
Pagi ini aku baru sampai dari kantor karena mendapat giliran piket, karena itu siang ini aku mendapat libur. Sampai di rumah suasana wajar setiap pagi seperti yang telah menjadi rutinitas. Istriku sudah siap berangkat ke kantor, dan taksipun telah menunggunya diluar. “Pah aku berangkat dulu ya..” sambil menciumku, tubuhnya indah dibalut blazer ketat dan rok yang sangat pendek, ahh…itu pemandangan biasa.
“Mah…sekalian kunci ya pintunya” ujarku,
“Nanti saja, Nisa belum berangkat, biar dia saja yang kunci pintu…” ujarnya sambil berlalu.
“Hah..nisa masih di rumah..padahal biasanya dia sudahberangkat pagi-pagi sekali” bisikku. sexy
“Kreeekkk…blak” kulihat intu kamar yang dibuka dan kemudian di tutup, ku lihat nisa mengenakan jilbab warna putih sampai dibawah sikunya, gamis pink warna kesukaannya dan rok putih manset dan kaos kaki putih pun sudah menghiasi lengan dan kakinya. Dia terperanjat melihatku sudah di dalam, dia langsung menundukkan wajahnya dan bergegas menuju pintu.
“Nggak makan duli nis?” sahutku memecah keheningan,
“Ngga mas..di RS aja, ngga enak sudah telat…” sambil terus menundukan wajahnya dan berlalu.