Anak-anak rentan terhadap kecanduan pornografi karena beberapa faktor yang saling berkaitan:
- Curiosity and Exploration:
- Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mengeksplorasi hal-hal baru, termasuk tentang tubuh dan seksualitas. Tanpa panduan yang tepat, mereka dapat tersesat dalam konten pornografi saat mencari informasi.
- Easy Access to Technology:
- Akses yang mudah ke internet dan perangkat digital membuat anak-anak dapat dengan mudah menemukan dan mengakses pornografi. Banyak situs web dan aplikasi tidak memiliki kontrol yang memadai untuk mencegah akses anak-anak.
- Lack of Education and Awareness:
- Kurangnya pendidikan seks yang tepat dan keterbukaan dalam membahas topik seksualitas dengan anak-anak dapat membuat mereka mencari informasi di tempat yang salah. Tanpa pengetahuan yang cukup, mereka tidak tahu bahaya dari pornografi.
- Psychological Vulnerabilities:
- Anak-anak dan remaja sedang dalam masa perkembangan emosional dan psikologis, yang membuat mereka lebih rentan terhadap kecanduan. Paparan pornografi dapat memberikan stimulasi yang berlebihan pada otak mereka yang masih berkembang.
- Peer Pressure and Social Influence:
- Tekanan dari teman sebaya dan pengaruh media sosial dapat mendorong anak-anak untuk mengakses dan berbagi konten pornografi. Keinginan untuk diterima dan dianggap “keren” oleh teman-teman mereka dapat membuat mereka mengakses konten yang tidak pantas.
- Lack of Parental Supervision:
- Kurangnya pengawasan orang tua dalam penggunaan internet dan perangkat digital dapat membuat anak-anak lebih mudah terpapar pornografi. Orang tua sering kali tidak menyadari apa