Seksual anak merupakan salah satu bentuk kekerasan yang paling merusak dan terlarang terhadap individu yang paling rentan di masyarakat kita. Ini terjadi ketika seorang anak atau remaja dipaksa, diancam, atau dimanipulasi untuk melakukan aktivitas seksual oleh seseorang yang memiliki kekuasaan atau otoritas atas mereka.
Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual sering kali tidak memiliki kemampuan untuk melawan atau melaporkan kejadian tersebut karena ketergantungan pada pelaku, rasa malu, atau ketakutan akan konsekuensi lebih lanjut. Penyalahgunaan seksual anak bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk sentuhan fisik yang tidak pantas, eksploitasi seksual melalui internet, atau pelecehan seksual yang disengaja.
Pencegahan pelecehan seksual anak memerlukan pendidikan yang kuat tentang tanda-tanda peringatan dan cara melaporkannya kepada orang dewasa yang dapat dipercaya. Orang tua, pengasuh, dan pendidik memiliki peran penting dalam melindungi anak-anak dari bahaya ini dengan membangun komunikasi terbuka tentang batas-batas pribadi, rasa aman, dan pentingnya menghormati tubuh masing-masing.
Masyarakat juga perlu menghargai dan mendukung korban pelecehan seksual anak dengan memberikan dukungan emosional, akses ke layanan kesehatan mental, dan bantuan hukum yang dibutuhkan. Pemberantasan pelecehan seksual anak memerlukan kerja sama antara lembaga pemerintah, organisasi non-profit, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan untuk mengidentifikasi, melaporkan, dan menghukum pelaku serta mencegah kejadian serupa di masa depan.
Dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan kolektif, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut akan pelecehan seksual. Perlindungan anak-anak harus menjadi prioritas bersama untuk memastikan bahwa mereka dapat mengeksplorasi dunia dengan aman dan percaya diri.