Tanpa kusadari dia juga mengelus-elus celanaku, tepat di unsur batang kemaluanku. Kadang dia pun menggenggam kemaluanku sampai-sampai aku pun merasa keenakan. Baru inginkan kumasukkan tanganku ke CD-nya, tiba-tiba aku menyaksikan di kejauhan terdapat anak yang kelihatannya mau melakukan pembelian sesuatu di warungku. Kubisiki dia, “Heh terdapat orang tuh..! Stop dulu ya..?”
Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berlangsung ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan pekerjaan kami, kalo tidak, wah dapat berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami mengawali lagi pekerjaan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, namun aku tidak membuka CD-nya, sebab terlalu beresiko. Jadi kami seharian melulu saling membelai di unsur luar saja.
Malam harinya kami mengerjakan lagi. Aku sendirian nonton TV, sedangkan adikku seluruh sudah tidur. Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku seraya nonton TV. Kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dan dibimbing ke selangkangannya. Aku yang langsung diperlakukan demikian merasa memahami dan langsung aku masuk ke dalam CD-nya, dan langsung memasukkan jariku ke kemaluannya. Sedangkan dia pun langsung memegang batang kejantananku. kisah sex nyata. “Aku copot ya Celana Dalam kamu, biar lebih enakan.” kataku.
Cerita Dewasa Sedarah Ngentot Sepupu – Dia mengangguk dan aku langsung menanggalkan CD-nya. Saat itu dia menggenakan rok mini nya yang tadi, sampai-sampai dengan gampang aku mencopotnya dan langsung tanganku mengorek-ngorek lembah kemaluannya dengan jari telunjukku. Aku pun menyuruh menerbitkan batang kejantananku dari CD-ku, sampai-sampai dia kini dapat melihat rudalku dengan jelas, dan dia kusuruh guna menggenggamnya. Kukorek-korek kemaluannya, kukeluar-masukkan jariku, tampaknya dia paling menikmatinya. Kulihat batang Penisku hanya digenggamnya saja, maka kusuruh dia guna mengocoknya pelan-pelan, namun sebab dia tidak melumasi dulu batangku, maka kemaluanku jadi agak sakit, namun enak pun sih.
“Eehhsstt… hssthhsstt… Ouwgghh.., eehhsstt…sssiiit… eehhsstt…” begitu erangannya ketika kukeluar-masukkan jariku. Kumasukkan jariku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya dan dia mendesah lebih keras, aku suruh dia supaya jangan keras-keras, fobia nanti adikku terbangun.
“Kocokkannya lebih pelan dong..!” kataku yang merasa kocokkannya terhenti. seksi
Kupercepat gerakan jariku di dalam memeknya, kurasakan dia menggerakkan pantatnya ke depan dan ke belakang, seakan dia lagi mengentoti jariku.
Dan akhirnya, “Oh.., oohh.. oohh.. ohh…” rupanya dia menjangkau klimaksnya yang kesatu, seraya kakinya menjepit dengan keras kaki kananku.
Kucabut jariku dari kemaluannya, kulihat masih terdapat noda merah di jariku. Karena aku belum puas, aku langsung pergi ke kamar mandi dan kutuntun Melia. Di kamar mandi aku mohon dia guna mengocok batang kejantananku dengan tangannya. Dia mau. Aku lepaskan celanaku, setelah tersebut CD-ku dan batang kejantananku langsung berdiri tegap. Kusuruh dia memungut sabun dan melumuri tangannya dengan sabun itu, kemudian kusuruh guna segera mengocoknya. Karena belum terbiasa, tidak jarang tangannya terbit dari batangku, terus kusuruh supaya tangannya masa-masa mengocok tersebut jangan hingga lepas dari batangku. Setelah 5 menit, kesudahannya aku klimaks juga, dan kusuruh menghentikan kocokannya.
Seperti pagi hari sebelumnya, kami mengulangi perbuatan tersebut lagi. Tidak terdapat yang bisa kuceritakan kejadian pagi tersebut karena nyaris sama dengan yang terjadi di pagi hari sebelumnya. Tapi pada malam harinya, laksana biasa, aku sendirian nonton TV. Melia datang, seraya tiduran dia nonton TV. Tapi aku yakin tujuannya bukan guna nonton, dia sepertia ketagihan dengan perlakuanku padanya. Dia langsung membimbing tanganku ke selangkangannya. Aku dapat menyentuh kemaluannya, namun ada yang lain. Kini dia tidak menggunakan pembalut lagi. kisah sex nyata.
“Eh, anda udah berlalu mens-nya..?” tanyaku.
“Iya, tadi senja khan aku udah kramas, masa nggak tau..?” katanya.
Aku memang tidak tahu. Karena memang aku tidak cukup peduli dengan hal-hal laksana itu. Aku jadi menginginkan yang jorok, wah batang kejantananku dapat masuk nich. Kuraba-raba CD-nya. Tepat di lubang kemaluannya, aku agak menusukkan jariku, dan dia terlihat mendesah perlahan. Tangannya sekarang sudah membuka restleting celana pendekku, selanjutnya membukanya, dan CD-ku pun dilepaskankan ke bawah sekedar lutut.
Digenggamnya batang kejantananku tanpa sungkan lagi (karena sudah tidak jarang kali ya..?). Aku pun membuka CD-nya, tapi sebab dia masih menggunakan rok mini lagi, jadi tidak ketahuan bila dia kini bugil di unsur bawahnya. Dia sekarang dalam suasana mengangkang dengan kaki agak ditekuk. Kuraba bibir kemaluannya dan dengan agak keras, kumasukkan semua jari telunjukku ke lubang senggamanya.
“Uhh.. esshh.. eesshh.. esshh…” begitu desahnya masa-masa kukeluar-masukkan jariku ke lubang senggamanya.
Cerita Dewasa Sedarah Ngentot Sepupu – Sementara dia sekarang juga berjuang mengocok batang keperkasaanku, namun terasa masih sakit. Kukorek-korek lubang kemaluannya. Lalu timbul keinginanku untuk menyaksikan kemaluannya dari dekat. Maklumlah, aku khan belum menyaksikan langsung format kemaluan wMelia dari dekat. Paling-paling dari film xx yang pernah kutonton. Kuubah posisiku, kakiku sekarang kuletakkan di samping kepala Melia, sementara kepalaku sedang di depan kemaluannya, sampai-sampai aku dengan leluasa dapat menyaksikan liang kemaluannya. Dengan kedua tanganku, aku berjuang membuka bibir kemaluannya.
Tapi, “Auw.. diapaain Mas..? Eshh.. uuhh..” desahannya tambah mengeras. seksi
“Sorry.., sakit ya..? Aku mo lihat format anumu nih, wah bagus pun yach..!” seraya terus kukocokkan jariku.
Kulihat daging di lubangnya tersebut berwarna merah muda dan tampak bergerak-gerak.
“Wah, jariku aja sulit kalo masuk kesini, lagipula anuku yang anda genggam tersebut ya..?” pancingku.