Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang part 1

Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang, Sebelum aku menceritakan kisahku ini, aku ingin memperkenalkan namaku adalah Fiko. ceritaku ini berawal dari keakrabanku dengan seorang cewek karyawati yang magang ditempatku bekerja, sebut saja nama cewek tersebut Yuni. Awalnya sih, aku hanya sekedar mengagumi kecantikannya, karena dengan hidung yang bangir, bentuk bibir yang sensual, dihiasi lesung pipit di kedua pipinya, membuat semua yang ada didirinya terlihat sempurna. Hari demi hari kami terlihat semakin akrab, bahkan banyak teman-temanku yang menyangka kalau aku sedang PDKT dengannya.

Semua anggapan temanku, tidak terlalu aku pikirkan, karena aku merasa, Yuni disini sedang belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolahnya, dan sebagai seorang karyawan di PT, aku hanya sekedar membimbing dan membantu jika seandainya ada sesuatu hal yang dia belum mengerti. Hampir 2 minggu aku mengenalnya, ternyata sikap dan kelakuannya semakin membuat aku terpesona. hiv

Ketika aku mendengar gurauan dari seorang temanku, yang mengatakan kalau dia berani memberi Rp. 500.000,- kepada Yuni, jika Yuni mau menemaninya selama 2 jam. perasaanku malah semakin care sama si Yuni, Timbul perasaaan cemburu ketika mendengar gurauan itu.

Namun aku tidak berani untuk mengungkapkannya, karena saat itu diantara aku dan Yuni, tidak mempunyai hubungan yang terlalu istimewa. Akupun merasa wajar, jika temanku berkata demikian, karena dengan wajah secantik itu, jika memang Yuni memanfaatkan tubuhnya, mungkin harganya bisa diatas Rp. 350.000, per 2 jam (harga tersebut diatas, adalah harga rata-rata seorang massage girl yang sudah dianggap hot dan cantik).

Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang – Suatu ketika, bersama seorang temannya yang bernama Emma, Yuni menuju meja kerjaku, awalnya sih bertanya tentang sesuatu yang ada hubungannya dengan keperluannya, mungkin karena merasa sudah akrab, Yuni juga bertanya tentang no HP ku, alasannya sih biar gampang saja, kalau nanti dia mau nanya sesuatu. Sambil tetap memperhatikan monitor, aku menyebutkan satu persatu nomernya. Ketika mereka ikut memperhatikan cara kerjaku, tiba-tiba,

“buukkk..” tanpa sengaja, tangan Emma menyenggol buku yang aku simpan disisi meja.

Aku langsung mengambil bukunya dengan cara berjongkok. Alamak.. ketika berjongkok, tanpa sengaja sudut mataku melihat sesuatu yang sangat indah, 2 pasang paha mulus terpampang didepan wajahku.

Bukan hanya itu, karena posisi kaki Yuni ketika duduk, agak mengangkang, maka ketika ku perhatikan, dipangkal pahanya terlihat pemandangan yang cukup menggelitik kelelakianku. Ku lihat dia memakai CD berwarna Pink, dengan hiasan renda di sisinya.

Mungkin karena mereka terlalu fokus memperhatikan hasil pekerjaanku, mereka tidak menyadari (atau memang sengaja?) kalau di bawah meja, aku sedang menikmati apa yang seharusnya mereka tutupi.

Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang – Karena takut mengundang kecurigaan dari teman sekerjaku, terpaksa aku kembali duduk dan menerangkan tentang cara kerja di PT. BT kepada Yuni dan Emma. Namun kejadian yang baru saja aku alami, tetap mengganggu pikiranku. Mungkin karena aku tidak konsentrasi dengan apa yang sedang kami bicarakan, Yuni bertanya.

“Pak, kok kadang-kadang ngejelasinnya tidak nyambung sih..”. Sebenarnya aku malu mendapat pernyataan seperti itu, namun karena merasa sudah akrab, aku berbisik kepada Yuni dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.

Bukannya malu, Yuni malah tersenyum mendengarnya.
“Kenapa tidak disentuh saja Pak, biar tidak penasaran”, goda Yuni.

Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang – Emma yang tidak tahu apa-apa, hanya bengong mendengar pembicaraan kami. Sebagai seorang lelaki, mendengar penawaran Yuni, aku malah berpikir yang tidak-tidak, dan membayangkan apa yang ada dibalik CD nya itu.

Namun semuanya berusaha aku redam, karena walau bagaimanapun, di PT. BT ini, aku harus JAIM (Jaga Imej), agar aku tidak mendapatkan masalah. Bel istirahatpun berbunyi, dan kami langsung menuju kantin untuk makan siang.

Baru saja aku selesai makan, Yuni mendekatiku dan berbisik “besok Bapak saya tunggu di Hero sekitar jam 09.00 pagi, ada yang ingin saya bicarakan, saya tunggu didepan ATM”. Walau singkat, tapi tetap membuatku bertanya-tanya, sebenarnya apa-yang akan dibicarakan? Mengapa waktunya hari sabtu, padahal kan setiap hari sabtu PT. BT libur.

Mengapa dia berbisik sangat pelan kepadaku, apa takut terdengar yang lainnya?. Besoknya, dengan tetap berpakaian rapi (seperti jika mau berangkat kerja), aku mengeluarkan motorku dan beralasan lembur kepada kedua orang tuaku. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan, karena sampai di Hero, jam baru menunjukkan angka 07.30,

Cerita Hot Panas Ganasnya Permainan Ranjang Hot Karyawati Magang – Setelah mencari sarapan, sambil ngerokok, aku iseng-iseng ikut ngantri ATM, padahal cuma mau liat saldo doang, karena uang yang ada di dompetku, masih ada sekitar Rp. 400.000,-. Dari jauh, aku sudah tahu kalau gadis yang menuju kearahku adalah si Yuni, dan pagi ini, dia terlihat sangat sexy, karena Yuni hanya mengenakan kaos dan celana jeans ketat.

“Udah lama ya Pak? Kan Yuni janjinya jam 09.00, sekarang baru jam 08.45, Yuni tidak salah khan?”,
“Jangan panggil aku Bapak dech Yun, aku kan belum nikah, dan ini bukan di kantor, panggil namaku saja dech, biar bisa lebih akrab”.
“Ok deh Pak, eh Fik”, sambil tersenyum Yuni langsung menggandeng tanganku.
“Fik, enaknya kita ke mana yach”, tanya Yuni.
“Terserah, emang mau ngomongin apaan, kayaknya pribadi banget”.
“Ngga juga, Yuni seneng saja kalau deket ama Fik, kenapa ya?” “Mau tahu jawabannya”, candaku. hiv
“Ngga usah Fik, Yuni juga udah tahu, Yuni rasa Yuni menyukai Fik”, jawab Yuni polos.

Tanpa disadari, mungkin karena saking senengnya, aku yang sejak awal memang mengagumi Yuni, langsung memeluknya. Mendapat perlakuan begitu, Yuni mencoba melepaskannya, dan mengingatkan, kalau kita masih ada dilokasi umum, tidak enak terlihat banyak orang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *