Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
“Ahhh.. nikmat sekali.” Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.
“Aahhh..” aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.
Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
“Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali.”
Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
“Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.
Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
“Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.
Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.
Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
“Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.
Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
“Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
“Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.
Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya.
Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut.
Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.
“Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.
Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. seks
Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.
Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka.
Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.
Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku.
Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku.
Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.
Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya.
Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu.
Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.
“Stanley?” tebakku.
Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
“Aww.. Chris!”, teriakku.
Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.
Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya.
Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.
Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini.
Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.
“Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
“Tante curang ih..”, rajuknya manja.
Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.
Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun.
Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.
Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan.
Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.
Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku.
Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku. seks
Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali.
Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.