Suatu pagi aku terbangun menyusuri perkarangan rumah dan sekitar rumah kami, aku mulai melihat dan menyadari suasana rumahku semraut, banyak tanaman dan rumput liar tumbuh di perkarangan rumahku, tanaman dan bunga2 kesayanganku mulai banyak yang ayu dan mati, padahal aku sangat suka bunga-bunga. Aku memutuskan harus mencari seorang tukang kebun, malam hari suamiku pulang aku segera mengutarakan isi hatiku kepada suamiku, tapi seperti biasanya ditanggapi dengan dingin. sexy
Besoknya pagi-pagi aku memutuskan pergi ke surat kabar harian setempat memasang iklan “mencari tukang kebun yang berpengalaman”aku mulai gelisah saat sudah memasuki hari ketiga belum juga ada yang datang melamar menjadi tukang kebun. Esoknya dihari keempat sore sekitar jam 5 datang seorang bapak yang aku pikir umurnya sekitar 50 tahunan, orangnya lusuh dan dekil dengan wajah memelas, aku pikir dia adalah pengemis dan segera aku kasih uang 10 ribu, tapi dia tersenum, bapak itu malah bertanya, apa ini rumah bapak Toni? iya jawab saya, ada apa pak? tanyaku berbalik. Bapak ingin bekerja jadi tukang kebun disini seperti yang terpasang diiklan koran ini nak…Awalnya aku menolak karena penampilannya yang udah dekil dan bau, tapi ntah kenapa aku kasihan melihat bapak itu, aku bertanya ”emang bapak sanggup bekerja? nama bapak siapa?, jawab bapak itu, nama saya Muh, iya bapak masih kuat kerja kok nak…hanya saja bapak sekarang belum makan, bapak boleh minta makan?
Setelah berpikir sejenak aku mempersilahkan bapak Muh masuk, aku mempersilahkannya untuk duduk” tapi bapak punya rumah dimana?tanyaku, Rumah Bapak di Sulawesi, Bapak kesini mencari kerja, tapi yang ada malah ga bisa pulang lagi ke Sulawesi, bapak ga pnya istri dan anak, karena semasa muda bapak dihabiskan dengan merantau ke mana mana, bapak suka berjalan sesuka hati kemana aja, tapi ya beginilah nak, ternyata bak tua dijalan, umur makin hari makin bertambah, fisik bapak semakin berkurang. Bapak merasa sudah saat nya bapak mencari pekerjaan yang menetap, maaf kalau oleh berarti bapak harus menginap di rumah ini kalau anak mengijinkan (kepala pak Muh tertunduk). Aku tidak berani ambil keputusan pak, ntar Aku harus tanya suamiku dulu ya jawabku, sementara bapak malam ini tinggal aja disini, ntar Aku ambilkan handuk, dan peralatan mToni untuk bapak sexy