Aw, si om ngapain!!!…” serasa ditimpa balok beton aku terkejut setenga mampus dalam keadaan setengah bugil. ” mmmh anu, ngak kok, cuma, itu anu… ini nih gatel ada semut masuk kali!” ujarku sambil berusaha menaikan celana pendeku. “hahaha si om kangen kali sama istrinya ya?, om aku cm mau ngambil ini, pulpen aku ketinggalan katanya.
“Om, gede juga hihihihi…” katanya meledek aku. Aku benar-benar mati kutu. ga tau mau ngapain atau ngomong apa, cuma garuk garuk kepala saja. Kurang ajar ni cewe…. awas kamu pikirku. ketika ia mengambil pulpennya, kaki Reni menginjak sepatuku yang kusimpan d bawah rak buku rendi sehingga ia terpeleset dan jatuh menimpa tubuhku. aku segera menolong dia bangun, dan ketika aku tolong dia wajah kami hampir beradu.
Tak tahan lagi kucoba mencium bibirnya, dan dia membalas!!! GOD, ini kesempatan~!!!! cuma sekitar semenit kami saling mengulum bibir, tiba-tiba ia mendorong aku alau ia berdiri dan berbisik ” Om kalo mau nanti malem aja Reni kesini”. Huaaaaaaaaa…… ngimpi apa aku semalam!!!! hampir meldak dadaku kegirangan!!! nggak sabar rasanya menunggu malam.
Jam 10 malam aku ga bisa tidur karena aku sedang menunggu Reni datang. Ga lama ada suara ketukan kecil dan langsung aku terbang menuju pintu untuk membukanya. “Reni nepatin janji kan Om, kebetulan si mamang lagi ada rapat d RT. Jadi ga ada yg keliling kamar. porno
” kata Reni nyerocos sambil masuk dan menutup pintu. Tak lupa aku langsung menguncinya. “Om bagi rokoknya ya, punya aku ketinggalan di kamar!” katanya sambil menyambar sebatang rokok mild kepunyaanku. “gapapa pake aja!” sahutku. Setelah membakar rokok, tanpa diminta ia menceritakan tentang Rendi, kegiatan di kampus bla bla bla….. Duuuuuh ni cewe, udah tau adek gua udang nendang-nendang ia malah cerita ngalor ngidul. Tapi aku sedikit menahan diri agar tidak terkesan napsu. Padahal mah …….
“eh Om, udah punya istri khan?” ” udah, tapi kan ga diajak, Reni mau ga jadi istri om buat sementara?” ” Tergantung om” Tergantung apa?” desakku “Tergantung om mau bayar berapa?” Jiaaah gua kira gratis, tapi gapapa lah yg penting lendir mengalir pikirku daripada maen perkosa mending mahasiwi bisyar hehe. “emang rate kamu berapa?” porno
“Buat om aku kasih 300 deh ampe pagi. Biasanya sih 700 sampe 1 juta om klo sampe pagi, tapi waktu Reni liat punya om tadi Reni kasih diskon gede-gedean deh!!!” waduh kaya obral mall akhir taun aja. Aku nggak menyahut, malah aku dekati wajahnya dan langsung aku lumat bibirnya yg sedikit tebal tapi seksi. “mmmmmhh, hmmmmm…..!” Reni hanya bergumam seperti itu saat kulumat bibirnya.
Tangannya pun meraih tanganku agar meremas payudaranya. Sementara sebelah tanganku lagi mengusap-usap pahanya yang mulus. Tak tau kapan, tiba tiba tangan Reni sudah mengusap usap penisku dari luar celana pendeku. Penis yg sudah menegang dari tadi sore langsung mencuat mengacung sehingga menekan perutnya.
Tiba tiba reni terkikik dan melepaskan ciumannya. “Ada yg udah ga sabar ya Om?” “Iya nih kataku sambil melorotkan celana pendekku. Sementara aku melepas celana pendeku, Reni melepaskan pula celana pendeknya, ASTAGA dia memang udah niat, dia ga pake CD. lalu ia pun melepas kaos yukensinya dan meminta aku melepas kaitan Branya. Saat aku lepas kaitan branya, aku mulai menciumi leher belakang dan sekitar ketiak nya, ooooomm aaaahhh… sssshhh…. mmmm… ia kembali berdesah.