Aaaaah…seret juga milikmu,Aqila sayang. penis suamimu payah rupanya. Tahan sedikit ya. Mbah akan beri kenikmatan hebat…” bisik Marjono pada telinga Aqila.
Dilingkarkannya tangan gempal Sang Dukun pada pantat montok Nyonya Aqila. Dadanya bersandar pada dua payudara Aqila. Dan dengan hentakan keras, dibantu tekanan tangannya, penis Marjono melesak masuk. seks
“Eeeeemmmphmm,…mm..mm.” Desah Aqila sambil merem melek. Pengaruh ramuan perangsang plus hentakan tadi rupanya membuat sensasi luar biasa bagi Aqila.
Marjono pun merasa nikmat luar biasa. Dibanding milik istri mudanya pun, milik Aqila masih lebih legit. Mungkin karena orang kota pandai merawat diri, pikir Marjono sambil menikmati pijatan vagina Aqila.
“Plok…plok…plok…plak…plak…plak..” suara perut Mbah Marjono bertemu kulit putih Aqila.
Sesekali Mbah Marjono menelan ludahnya sendiri melihat batang besarnya yang hitam pekat keluar masuk vagina Aqila yang putih mulus. Kontras, menimbulkan sensasi yang luar biasa.
“Ooooh…Mbah.” Aqila mengeluh panjang.
Tubuhnya mengejang hebat. Orgasme melanda wanita molek ini rupanya, batin Marjono. Terasa cairan hangat mengalir deras membasahi batang penis Marjono. Marjono mengejamkan matanya menikmati sensasi hebat ini. Ia sengaja membiarkan Aqila menggelinjang dalam orgasmenya.
“Sekarang saatnya,sayang. Jurus entotan mautku. 6 isteriku sendiri tidak ada yang bisa tahan…”Bisik Mbah Marjono sambil tersenyum setelah melihat orgasme Aqila sudah reda.
Marjono mulai mempercepat genjotannya. Naik turun tanpa lelah. Pantat Aqila pun mengikuti irama genjotan Mbah Marjono. Sesekali sengaja dia tarik penisnya hingga hanya menyisakan kepalanya.
Membuat pantat Nyonya Aqila terangkat seakan tidak rela barang besar itu keluar dari vaginanya. Mbah Marjono menarik tubuh Aqila hingga mengubah posisi menjadi duduk. Sambil memeluk pinggul Aqila, Marjono meneruskan sodokannya.
Aqila pun mengimbangi dengan meliuk-liukkan pinggulnya. Gerakan pantat Aqila membuat penis dukun tua itu seperti diremas-remas. Karena hasratnya yang sudah memuncak. Nyonya Aqila mendorong Marjono rebah. Dan kini Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Rambut panjangnya terurai berkibar-kibar. Peluhnya membuat kulit putihnya seakan mengkilap.
“Hong Silawe,…uuuggh…mmm..mmmph…Hong Silawe…aaaaahhh…” Dalam gerakan liarnya pun Aqila tidak lupa membaca manteranya.
Mbah Marjono tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang begitu erotis. Dua tangannya meraih dua payudara Aqila yang terayun turun naik. Meremasnya dengan gemas.
Sesekali tubuhnya terangkat untuk memberi kesempatan bibirnya mengulum dua puting yang menggoda itu. Nyonya Aqila mengerang dengan hebatnya. Sebuah percumbuan yang hebat ini mungkin baru kali ini dia alami seumur hidupnya.
“Ooooohh….ooohh…uuuggh… Hong….aaaaah…Silawe..Ratu…j agaaaad…aaaah” Aqila semakin meracau tak karuan.
Tubuhnya mulai tak kuasa kembali menahan kenikmatan dahsyat ini. Aqila terus meliuk di atas tubuh tua Sang Dukun. Pantatnya mengayun dengan irama yang semakin kacau. Dan, kedua tangannya memegang rambut panjangnya.
“Bagus, sayang…terus rapal.rapal…aaah…rapal..kita sampai bareng, Aqilaku….hhhhmmpphh..”Mbah Marjono pun merasakan penisnya mulai berkedut.
Sambil mencengkram keras pinggul Nyonya Aqila. Mbah Marjono membantu mempercepat kocokan dari bawah. Tubuh Mbah Marjono mulai menegang. Dan sambil bangkit mendekap Nyonya Aqila, Mbah Marjono mengeluh keras,
“Aaaaaaaaagghhh…ghh…Aqila…” “aaaaagggh….mmmmph…mmmp…aaaaah.” Nyonya Aqila pun menyambut pelukan Sang Dukun.
Tubuhnya bergetar untuk kedua kalinya. Rupanya inilah kali kedua Aqila mendapat orgasme hebat di dipan kayu ini. Badan seksi Nyonya yang anggun ini pun ambruk didekapan Marjono yang masih merem melek menikmati sisa orgasmenya dari caleg cantik ini. seks
Dua-tiga menit ia memeluk Aqila, membiarkan penisnya menikmati hangatnya liang peranakan Aqila. Setelah menidurkan Nyonya Aqila yang kelelahan di dipan, Sang Dukun melepaskan penisnya dari vagina Nyonya Aqila. Cerita Sex Dukun Cabul