Cerita Sex Hangat Nya Tubuh Mbak Nia part 2

Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Nia hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Nia. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Nia. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Nia tidur dan pakaiannya sedikit terbuka.

Aku memberanikan diri masuk kamarnya. “Kurang hangat selimutnya Hen,” kata Mbak Nia. “Iya Mbak, mana selimut yang hangat,” jawabku memberanikan diri. “Ini di sini,” kata Mbak Nia sambil menunjuk tempat tidurnya. Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Nia ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Nia yang tertutup kain tipis itu. “Sudah jangan bengong, ayo sini naik,” kata Mbak Nia. “Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik,” kata Mbak Nia saat aku hendak naik ranjangnya. ngetot

Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri. “Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat,” katanya. “Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong,” kataku. “OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku.” Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Nia mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri.

Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Nia penisku sudah berdiri. “Ayo bukalah bajuku,” kata Mbak Nia. Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini. Setelah Mbak Nia benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Nia yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Nia rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri. “Oh, Hen nikmat sekali rasanya..” Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Nia. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Nia. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas.

Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Nia yang merah. “Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya. “Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku. Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Nia. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Nia. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Nia. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Nia. “Naik ranjang yuk,” ucap Mbak Nia.

Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Nia tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Nia. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Nia rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Nia menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat. “Masih belum puas menjilatinya Hen.” “Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati.” “Ganti yang lebih nikmat dong.” Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Nia yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. ngetot

Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Nia. “Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..” “Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah..” Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Nia. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur. “Mbak Nia.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..” Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Nia semakin menggeliat keasyikan. “Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah..” Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Nia memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Nia memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Nia. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *