wowww.., Mas Daniel.., burung Mas Daniel bila bangun dongak ke atas ya..?” ucapnya
Aku nyaris tidak dengar komentar Tante Catherine soal burungku, sebab aku menyaksikan pemandangan demikian menantang, vagina dengan tidak banyak rambut lembut, diairi cairan lendir demikian tampak mengkilat, aku langsung tancapkan burungku dibibir vaginanya.
Aahhhhhhh Ahahhhhh Aahhhhhhahahah teriak tante Catherine saat penisku masuk ke lubang memeknya seks
“Kenapa Tante..?”, tanyaku kaget.
“Udahlah Mas.., teruskan saja…” ucapnya, maka aku masukkan lagi kepala burungku di vaginanya yg sempit sekali. “Tante.., sempit sekali Tante.?”.
“Tidak apa-apa Mas.., terus saja.., soalnya telah lama sich Tante tidak ginian.., ntar pun menyesuaikan ukuran penis anda kok..” ucap tante Catherine
Yah.., aku paksakan tidak banyak demi sedikit.., baru separuh dari burungku amblas.., Tante Catherine sudah laksana cacing kepanasan gelepar ke sana ke mari.
Hhmmmmmm sshshhhh Uuughhhh AAhhhhh Ahhahhh Aahhhhh celotehnya acak-acakan.
Begitu pun aku.., walaupun burungku masuk ke vaginanya hanya setengah, namun sedotannya paling luar biasa. Semakin lama gerakanku semakin cepat. Kali ini burungku telah amblas dimakan vagina Tante Catherine.
Keringat mulai mengairi badanku dan badan Tante Catherine. Tiba-tiba tante terduduk seraya memelukku dan mencakarku.
“Oughh Mas.., ough.., luar biasa.., Ouhhhh… Ouhhhh…”, katanya seraya merem-melek.
Tapi permainan kami tidak begitu lama, sebab aku cemas di lihat penduduk masuk ke rumahnya terlampau lama. Setelah sejumlah ratusan kali coblos, maka aku kesudahannya sampai di tepi orgasme.
“Mas Daniel telah mau terbit ya..?”. Aku menggelengkan kepala, sebab aku berpura-pura saja.
Kemudian Tante Catherine telentang kembali, aku laksana kesetanan menggerakkan badaku maju mundur. Aku melirik susunya yang bergelantungan sebab gerakanku. Aku membungkuk dan kucium putingnya yang coklat kemerahan.
Maka tante Catherine semakin mendesah, “Ough.., Mas..”, tiba-tiba Tante Catherine memelukku tidak banyak agak mencakar punggungku.
“Oughh Mas.., aku inginkan keluar.”, lantas dari lubang kewanCatherineannya aku rasakan semakin licin. Namun denyutannya semakin terasa, aku diciptakan terbang rasanya. Ah rasanya aku telah mau terbit nih, seraya terus goyang ku tanya Tante Catherine.
“Tante.., Aku keluarin dimana Tante..?, di dalam boleh nggak..?”.
“Terrsseerraah..”, desah Tante Catherine.
Ough.., aku percepat gerakanku, burungku berdenyut keras, kemudian aku muntahkan cairan tersebut di dalam lubang memeknya.
Crooot… Crooot… ! air mani tersebut masuk ke dalam dan akhirnya seluruh terasa enteng, badanku serasa terbang, ada kesenangan yang paling luar biasa.
“Mas Daniel.., Perkasa pun ya” pujinya mengomentari pergerakanku.
Cerita Sex Hot Ngentot Tante Catherine Dengan Keras – Setelah tersebut aku pulang kenakan celana dalam serta sarungku. Tetapi tante Catherine masih tetap telentang di atas meja yang dalam suasana bugil.
“Mas Daniel.., bila mau beli cerutu lagi.., jam-jam begini saja ya.., nah bila sudah tutup digedor saja.., tidak apa-apa kok.., malah bila tidak digedor Tante jadi marah deh..”, kata tante menggodaku seraya memainkan puting dan klitorisnya yang masih nampak bengkak.
“Tante hendak Mas Daniel tidak jarang bantuin Tante tutup warung”, kata tante seraya tersenyum genit. seks
Lalu aku pulang.., di perjalanan baru terasa lemas badanku, tapi tersebut tidak berarti sama sekali dikomparasikan kenikmatan yang baru kudapat. Keesokan harinya saat aku berkeinginan berangkat ke kantor, ketika di depan warung Tante Catherine, aku di panggilnya… !
“Rokoknya sudah berakhir ya mas.., ntar malem beli lagi ya..?”. Katanya sarat pengharapan, sebenarnya pembeli sedang banyak-banyaknya. Namun mereka tidak tahu apa maksud ucapan Tante Catherine tadi. Akupun pergi ke kantor dengan sejuta memori kejadian kemarin malam. Cerita Sex Hot Ngentot Tante Catherine Dengan Keras.