Cerita Sex Kenangan Seks Masa Kecil, Ketika itu, aku masih sangat muda, kira-kira 12 tahun-an, panggil saja aku Derick. Ketika itu aku masih kelas 6 SD namun aku mempunyai gairah sex yang tinggi, entah kenapa, entah dari mana datangnya. Pada hari liburan biasanya aku menginap di rumah tanteku, panggil saja namanya Ibu Lia. Dia mempunyai seorang anak perempuan yang cukup cantik, langsing, dan putih! Panggil saja Vena.
Ketika itu, di rumah tanteku sedang tidak ada seorangpun, karena aku sudah ditugaskan untuk menjaga rumahnya. Aku mulai menjaga sekitar pukul 9 pagi. Ketika itu aku masih belum mengenal sex. Namun aku telah dikhitan (disunat), sehingga aku biasa memainkan penisku itu karena bentuknya, juga aku sering menggesek-gesekkan pada sesuatu, misalnya tembok (karena aku belum tahu bahwa hal itu dapat merusak dan aku belum tahu masturbasi).
Pada pukul 12 siang. Terdengar suara bel dari luar, ternyata anak Tanteku sudah pulang, si Ve
“Bukain dong pintunya!!” dia berteriak serentak aku pun berlari menuju arah pintu itu dan membukakan kunci pintu tersebut. sexy
“Awas awas! mau kencing!”.
Ketika itu Vena masih berusia 11 tahun, masih muda bukan? Vena buru buru masuk karena mungkin kebelet ingin ke toilet. Namun ketika sampai di depan toilet, yah.. air kencingnya sudah tidak tertahan lagi sudah membasahi rok dan celana dalamnya.
“Aduh, makanya ati ati dong! Sabar kek!” kataku. Dia hanya diam.
“Gimana dong, Rick?” tanyanya.
Aku bilang, “Tenang aja”.
Kudekati dia dan melepaskan roknya dan kusuruh dia melepaskan celana dalamnya karena basah terkena air kencing.
“Bersihin dulu ‘memek’ nya” katanya.
Diapun membersihkannya dengan air dan mengusap dari arah dubur ke arah vagina, lalu kuhentikan dia.
“Salah! Vena, itu salah!”, kataku.
“Memangnya kenapa?” tanyanya.
“Itu bisa membawa kuman dari dubur ke ‘memek’ jadi nanti memek nya kotor” kataku, maklum waktu itu aku pernah membaca buku milik ibunya yang berisi cara membersihkan diri.
“Jadi gimana?” tanyanya.
“Begini nih. Mau sama Derick atau ama kamu aja?” tanyaku.
“Contohin dulu” jawabnya.
Lalu aku jongkok di belakangnya dan mengambil segayung air oleh tangan kananku dan tangan kiri ku menyentuh kewanitaannya.
“Gini nih” seruku sembari membasuhkan air dan menarik tangan kiriku dari vaginanya menuju duburnya, kulakukan itu 4-5 kali. Lalu ia bangun dan mengeringkannya dengan handuk dan pergi berganti baju.
Mungkin ketika aku cebok kemaluannya, mungkin ia merasa sesuatu, soalnya ketika aku memegang vaginanya ia terdiam dan tidak bergerak sedikitpun. Lalu Vena keluar dari kamar dengan keadaan sudah berganti baju mengenakan rok pendek dan baju sederhana. Lalu ia pun menghampiriku. sexy
“Rick, kalau yang barusan nggak apa apa kan? Nggak ada penyakitnya kan?” tanyanya polos.
“Nggak tahu lah”
“Mau diperiksa?” tanyaku.
“Nggak ah” jawabnya.
Ketika itu suasana begitu boring, “Derick, males mainnya ini ini terus, main yang lain yuk!” tanyanya.
“Main apaan?” jawabku.
“Maen dokter dokteran yuk!” katanya.