Natasya akhirnya mau melakukan hubungan seks dengan pria paruh baya itu. Apalagi ternyata Natasya tampak menikmatinya karena penis Pak Sasongko sangat besar dan membuatnya ketagihan.
“ah ah ah ah” Natasya mendesah seolah menikmati persetubuhan itu
“bagaimana, Natasya, akhirnya kamu menikmati juga kan” ujar Pak Sasongko menghibur Natasya
Natasya hanya mengangguk saja karena ternyata ia sangat menyukai hubungan seks dengan pria yang lebih tua darinya.
Itulah awal cerita mengapa kegiatannya selalu berhasil, karena ia selalu bisa melayani nafsu Kepala Sekolahnya,sehingga anggaran biaya berapapun selalu disetujui oleh sekolah. Kini ia harus menepati janjinya pada teman – temannya untuk memenuhi anggaran yang ada di proposalnya. Seperti biasa ia langsung menuju ke ruang Kepala Sekolah. Pak Sasongko langsungmempersilahkannya masuk.
Hari itu adalah hari sabtu, sehingga seragam sekolah Natasya berbeda dari hari biasanya. Ia mengenakan kemeja putih dan rok putih bermotif kotak – kotak yang sangat pendek hingga 20 cm di atas lutut dan dasi panjang dengan motifsama. Pada hari itu ia tak menguraikan rambutnya, tetapi mengikat rambutnya ke belakang sehingga memudahkan rencananya untuk memperoleh anggaran.
“Baik Natasya kamu pasti tahu kan apa yang harus kamu lakukan” kata Pak Sasongko
“hehe, iya donk Pak” Natasya mengiyakannya
Langsung saja ia membuka kancing bajunya dan melepaskan rok putih kotak –kotaknya. Melihat hal itu Pak Sasongko langsung mendekapnya dan memelintir payudara siswi kesayangannya itu.
“mmmhhh aaaaaaahh” Natasya merasakan pijahan dan piliran di payudaranya.
Setelah beberapa lama Natasyaa disuruh untuk menghisap penis Pak Sasongko. Natasya yang sudah terbiasa, menghisap penis orang tua itu dengan sangat lahapnya.
“sluuup,, mmh sluuup“ Natasya erus menggerak gerakkan kepalana
“aaaahhhh, hisapan kamu semakin bagus saja Natasya” puji Pak Sasongko
Setelah dihisap kini gantian Pak Sasongko membuat Natasya berorgasme. Ia menyuruh siswinya itu duduk di sofa yang ada di kantornya itu. Sambil terus mengobok – obok vagina Natasya.
“aaaah aaaah ya Bapak aaaaahh” Natasya sangat menikmatinya dan sambil menyandarkan tubuhnya di sofa sambil merem – merem seolah tak terbayangkan kenikmatannyaSetelah selesai mengeluarkan cairan orgasme, Ia disuruh menungging dan berpegangan diatas meja.
Langsung saja penis pak Sasongko menghujam vagina yang sudah siap itu. Vagiana Natasya, seolah sudah sangat hot dan sudah banyak mengeluarkan cairan orgasme sehingga saat disetubuhi kepala sekolahnya sampai mengelurkan suara. Hampir setengah jam, dan bel istirahat pun telah terlewat, akhirnya Pak Sasongkko juga sudah mencapai batas langsung mengeluarkan spermanya ke dalam vagina Natasya.ia pun sudah tidak takut kalau hamil karena ia sudah tahu celah yang tepat waktu kesuburannya serta ia juga mempunyai obat yang bisa menghentikan pertumbuhan embrio. Setelah itu akhirnya ia masih ngos –ngosan tapi dari ekspresi wajahnya ia amatlah senang sekali. Lalu Pak Sasongko tanpa pikir panjang langsung menandatangani proposal itu. Setelah itu ia keluar ruangan dan memberitahukan kepada teman – temannya bahwa acara yang diselenggarakan pasti akan sukses.
Natasya dan Pak Sasongko sepertinya tidak mengetahui bahwa dari tadi mereka telah diintip oleh siswa lainya yang kebetulan lewat. Mereka mendengar suara aneh, langsung saja mereka curiga. Semua ruangan sudah ditutup akhirnya mereka mencari cara, dan hasilnya adalah ventilasi masih terbuka. Mereka akhirnya bisa melihat aksi skandal itu, seolah sedang menonton video porno secara live. Tak ketinggalan mereka merekam kejadian tersebut dengan ponsel mereka. Anak – anak yang memergoki hal itu adalah Sandy, Gery dan Brian. Setelah berhasil merekam skandal itu mereka berunding, kali ini mereka mengajak teman – teman yang lainnya yang hatinya pernah tersakiti oleh Natasya, dan akhirnya sepakat untuk memberikan serangan belasan kepada gadis yang sombong itu. Sepulang sekolah salah satu anak menuju ruang OSIS, anak itu adalah Sandy. Di ruangan itu sudah ada Natasya yang sedang mengetik sesuatu di notebooknya dan untungnya ia sedang sendirian.
“permisi, gue boleh masuk gak” Sandy menyapa mereka
“eh, siapa lo, emang ada apaan” kata Natasya
“gue mau ngomong bentar sama lo Nat ” ujar Sandy dengan mata yang tajam karena yakin ia berani melawan
“emang lo mau ngomongin apaan” Natasya menanggapinya dengan nada yang sedikit cuek
“gue mau ngomong soal, antara Lo sama Kepsek” ujar Sandymasih berbasa – basi
“gue gak ngerti apa yangelo omongin” Natasya masih mencoba pura – pura
“oh jadi gitu, gimana kalo gue buktiin aja sendiri” kata Sandy sambil menunjukkan video di handphonenya
“hah, tidaaaak, gak mungkin, elo!!!” Natasya sangat terkejut melihat vidio itu.
“hmm gimana, lo pasti suka kan kalo semua orang tau, ternyata elo bisa dapet anggaran proposal dari hasil jadi pecun doang,, hahahaha” Sandy meledeknya
“brengsek lo, pliss jangan sebarin tuh vidio” Natasya mulai merengak
“udah gini aja, kamu selesaikan tugas kamu dulu, setelah itu gue tunggu elo diruang kelas gue, di XI IPS 3” ujarnya memberikan penawaran
“emang mau ngapain..udah lo ntar bakal tau sendiri” Sandy membuat penasaran
“udah ya gue cabut” Sandy meninggalkan ruangan
Setelah selesai dengan tugas nya Natasya langsung bergegas meninggalkan ruangan dan memakai tasnya sehinga nanti ia bisa langsung pulang. Ia langsung menuju ke kelas yang dimaksud Sandy. Ruang kelas itu terlihat sudah tutup tapi ia langsung membukanya. Sunguh sangat kaget ternyata di kelas itu sudah banyak anak yang datang. Bahkan salah satu di antara mereka telah memutar video di notebook mereka.
“weits, selamat datang Natasya sang ketua OSIS kita” sambut mereka dengan tertawa jahat
“kalian, apa yang kalian lakukan” Natasya kaget dengan tindakan mereka
“lo kagak usah takut, mereka sudah tau semua kok kebusukan elo” ujar Sandy
“gue kagak terima, cepat serahin vidio itu atau…” Natasya mencoba menyerang mereka
“ atau apa,emang apa yang bisa lo lakuin, gue bakal sebarin tuh vidio ke semua anak” Gerry mengancam balik
“mmm, pliss jangan lakui itu, gue mau bayar berapapun ke kalian” ia mulai memelas
“hahahahahah”semua anak di ruangan itu mulai tertawa
Natasya hanya terdiam mendengartertawaan itu. Tiba –tiba ada seorang anak langsung mendekap tubuhnya dan memeras –meras payudara Natasya.
“aaaaaahhhh, lepasin gue” Natasya berteriak
“Natasya, saat ini kita kagak butuh duit lo, kita cuman mau body lo aja” ujar anak yang memegang tubuh Natasya dan masih meremas – remas payudaranya.
“aaaaaah, elo kan?” Natasya kenal dengan anak itu
“iya gue,Ricky yang pernah elo tolak, padahal waktu PDKT udah nurutin semua kemauan lo” ujar Ricky mengingatkan masa lalunya.
Natasya hanya terdiam dan merasa menyesal atas perbuatannya.
“Natasya, semua cowok disini adalah anak –anak yang udah lo mainin perasaannya, termasuk Brian sahabat gue ” kata Sandy
“enggak, gue gak punya maksud…….aaaaahhh” Natasya mencoba mengelak tetapi kini Ricky malah memelintir puting susunya.
“udah diem lo dasar perek” Ricky mengumpat
“ lo inget, gue juga pernah lo mainin” ujar salah satu anak
“enggaak plisss, gue minta maaf” ia mulai memelas
“udah terlambat pecun” ujar anak itu sambil langsung meraih biir Natasya dan mencumbunya
“mmmmmmmmmhhhhhh” suara Natasya saat dicumbu
“gue pengen tau memek lo udah basah ato belum” ujaranak itu sambil memasukkan tanganya ke dalam rok Natasya
“enggaaaaak lepasin gue, dasar brengsek kalian, gue bakal aduin lo pada ke Pak Sasongko” Natasya mulai kesal
“hahahahah” mereka kembali tertawa kali ini lebih terkekeh –kekeh
“Natasya… Natasya, jadi lo mau minta tolong sama Pak Kepsek ya, lihat orangnya ada di belakang” ujar Gery sambil menunjuk kebelakang
Natasya terkejut karena ternyata satu – satunya orang yang bisa menolongnya juga ada di sana.
“bapak, tolong Natasya Pak” Natasya memohon
“mmm maaf Natasya, jika video itu sampai tersebar, maka saya bisa dipecat, Bapak tidak bisa membantu kamu” ujar Pak Sasongko yang juga ketakutan
“udah lo udah kagak punya pilihan, sekarang lo harus nurutin apa kata kita, kalo nggak abis riwayat lo” ancam Ricky yang masih meremas remas ayu dara Natasya
Setelah terdiam cukup lama akhirnya Natasya mengiyakan.
“oke, gue ngerti lepasin gue” Natasya menghiyakan dan melepaskan diri dari dekapan Ricky
“awas lo, kalo coba –coba lari” kata Gery mengancam
“gue gak bakal lari, sekarang apa mau kalian” Tanya Natasya
“tenang kita kagak bakal apa-apain lo kok, kita cuman mau, lo cium semua cowok disini termasuk pak Sasongko” kata Sandy memberikan perintah
sejenak Natasya memandang semua anak dan ternyata ada sembilan orang dan salah satunya adalah Pak Sasongko
“ iya terserah apa elo, asal jangan sebarin tuh vidio” Ia mulai memelas dan diam berdiri menunggu untuk di cumbu
“hahahahahah” mereka tertawa lagi
“Natasya yang cantik, bukan kita yang akan cium elo, tapi elo yang harus samperin kita satu persatu” ujar Sandy sambil tersenyum licik
Natasya benar –benar terkejut karena ia harus mengantarkan bibir indahnya untuk diciumi laki – laki cabul. Iya pun menyanggupinya dan menuju ke salah satu anak yaitu Ricky dulu.
“ayo sini manis” Ricky menggodanya.
Natasya yang sedikit takut mulai mengarahkan bibirnya kearah Rciky dan percumbuan pun terjadi
“mmmmmmhhhhh” suara cumbuan Natasya
“haahh, bagus sekarang ke yang lain” Suruh Ricky
Natasya langsung menuju keanak yang lain yang juga anak yang pernah dia mainkan perasaannya.sekali lagi ia mencumbunya.
“gimana enak mana, ciuman gue ato Ricky” tanya anak itu
Natasya tidak menjawabnya karena pertanyaan itu relatif“ayo cepet jawab” paksa anak itu
“ciuman elo” ia menjawab lirih
“apaaa, masak ciuman gue kurang sih” Ricky memprotes dan langsung meraih bibir Merrian lagi
“mmmmmmmmmhhhhh” teriaknya saat dicumbu kali ini lebih lama cumbuannya
“hah… sekarang enak mana?” tanya Ricky
“plissss, jangan mainin gue” kini Natasyamulai menangis karena dipermainkan oleh anak – anak itu
“haha, terusin ciumannya” suruh Ricky
Kini Natasya menuju anak yang ketiga, tetapi anak itu tidak langsung mencumbunya.
“Sebentar, gue mau elo memohon dulu ke gue” suruh anak itu
“tapi…..” Natasya mencoba mengelak
“gak ada tapi – tapian cepet bilang, pliss gue minta ciuman lo, cepeet!” paksa anak itu
Natasya mengangguk dan mengatakan “ Pliss gue minta ciuman lo” pinta Natasya terpaksa
“ Ohhh so sweet, iya sayang” ujar anak itu sembari menyambar bibir Natasya
“hah, sekarang jawab,enak mana ciuman gue atau dua anak tadi?” tanya anak itu
“semuanya enak” jawab Natasya agar tidak dipermainkan lagi
“hah, masak sama aja sih, ayo rasain lagi” anak itu mencumbunya kembali
“mmmmmmmmmmhhhhhhh” kembali Natasya berteriak dalam cumbuannya
“ gimana, sekarang”tanya anak itu lagi
Natasya terdiam dan menutupi bibirnya dengan tangannya, sepertinya bibirnya sempet tergigit karena ciuman tadi begitu kasar.
“cepet jawab!” bentak anak itu
“iya…. ciuman lo paling enak” Natasya menjawab dengan air mata menetes di pipinya karena ia merasa dipermainkan
“hahaha, denger ciuman gue paling enak ternyata sob” Ujar anak itu memancing temannya“aaaaah masa’ sih gimana kalo gue cium lagi” kata anak yang sebelumnya
“wahh gue kagak terima, masak ciuman gue kalah enak” Ricky ikut – iktuan
“sudaaaaaaaaahh hentikan,, ahahahah” Natasya menagis tersedu – sedu karena dari tadi dijadikan bulan –bulanan
“sudah –sudah lanjutin ke anak lainnya” ujar anak yang ketiga menghibur Natasya
Ciuman terus berlanjut bahkan Pak Sasongkopun kebaian dan yang terakhir adalah Brian. Saat itulah Sandy menghentikannya.
“eiitsss, karna elo udah nyakitin perasaan dia karna bunganya udah lo buang, sekarang lo harus memohon ciuman dengan memberinya bunga” ujar Sandy mempermainkannya
“tapi… mana bunganya” Natasya bertanya
“lu petik di taman depan kelas” suruh Sandy
Akhirnya Mrriana mengambil setangkai bunga untuk diberikan pada Brian
“sekarang lo harus memohon sambil berlutut dan gak usah ngelawan ato lo mau dimainin lagi” ancam Sandy
Karena takut akhirnya berlutut dan menyodorkan bunga pada Brian dan memohon ciuman.
“Brian, plissss gue minta ciuman lo” Natasya memohon pada Brian si anak cupu dan itu benar – benar suatu penghinaan baginya
“Sebentar sebentar gue mau foto dulu, ini bakal jadi momen terindah sepanjang sejarah, sang ketua OSIS memohon ciuman pada anak cupu” ujar Gery sambil mengambil ponsel dengan kamera resolusi tingginya
“hahahahahahah” semua anak tertawa melihat adegan itu dan merasa dendam mereka terbalaskan