Natasya hanya bisa tertunduk malu atas apa yang terjadi pada dirinya. Brian langsung menerima bunga itu dan mengangkat Natasya berdiri dan langsung mencumbbunya. Teman – temannya langsung memotret momen yang indah bagi mereka dan memalukan bagi Natasya itu.
“sudah, sekarang kalian puas” Natasya kesal
Mereka tertawa setelah mengerjai Natasya habis – habisan.
“Sekarang gue mau pulang” Natasya bersiap untukpulang
“eiits, lo masih punya tanggungan, lo harus layanin kita dulu” ujar Ricky
“enggaaak, jangaaaaaaaan” Natasya berteriak karena tangganya sudah dikunci oleh seorang anak
Akhirnya semua akan melucuti pakian Natasya satu persatu mulai dari membuka kancing kemeja puthnya tanpa melepas dasinya, menarik branya hingga putus, melepaskan rok putih motif kotak –kotaknya. Dan merobek celana dalamnya. Sehinga kini Natasya bugil dengan kemaja putih yang terbuka tapi masih ada dasi yang diselempangkan ke belakangnya dan kaos kaki putih panjang yang menutupi betisnya dan spatu kets waran hitam putih. Satu persatu anak menghisap putting susu Natasya dan satunya meng obok –obok vaginanya.
“aaaaaaaaah aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah” Natasya berteriak area sensitifnya diserang oleh mereka bahkan ada yang menggigit putting susunya.
“Aaaaaaaah aaaaaaaaah” teriakan dan tangisannya menderu di penjuru kelas
Tak ada satu pun yang tahu kejadian ini, penjaga sekolah pun sudah pulang karena ini hari sabtu. Setelah selesai membuat Natasya orgasme maka anak yang dari tadi mengunci tangan Natasya langsung menundukkan badan Natasya ke meja dan menindihnya. Kini ia bersiap untuk memperkosa ketua OSIS yang telah menjadi idola tersebut.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhh, hentikaaaaaaaaaann” teriak Natasya karena penis anak itu telah menghujam vaginanya
Anak itu terus memompa penisnya ke dalam vagina Natasya.
“ah ah ah aha” tampaknya Natasya mulai menikmati hal itu
“lo bener – bener pecun, lo seneng kan dikimpoin” kata anak itu
Natasya diam saja dan masih mendesah merasakan hujaman dari penis anak yang tak ia kenal itu.
“Natasya, enak mana kimpoi sama gue atau sama Pak Sasongko?” tanya anak itu sambil terus memompa penisnya
“mmmm aaaaaah aaaah aaaaah” Natasya tidak menjawabnya dan masih menikmati persengamaannya
“jawab perek” paksa anak itu sambil menjambak rambutnya
“aaaaaaaaaaaah, masih enak Pak Sasongko” jawabnya terpaksa dan tidak enak bila dia tidak menghormati Kepala Sekolahnya
“oh jadi gitu kalau begitu cobain nih” Anak itu malah mempercepat gesekannya agar membuat vagina Natasya kepasanasan
“aaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaah hentikaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah plisssssss pelan –pelaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaah” Natasya berteriak karena vaginanya terasa seperti terbakar
“aaaaaaaah aaaaaaaaaaah aaaaaaah iya punya lo, aaaaaaaaah punya lo juga aaaaaaaaaaaaa” Natasya mengiyakan sambil kesakitan tapi tangannya dipegangi oleh anak itu
“jawab yang bener, yang paling enak punya siapa!”sentak anak itu lagi
“iyaaaaaa punya elo yang paling enaaaaaaaaaak,, aaaaaaaaaaaaaah” Natasya menangis lagi dengan keras
“bagus, penis gue memang hot, hahahaha” kata anak itu dengan tertawa
Natasya hanya bisa melihat Pak Sasongko dan merasa tidak enak dengan beliau.
“sekarang rasain ini” anak itu bersiap mengeluarkan spermanya
“aaaaaaaaaah jangaaaaaaaan , jangaaaaaaaaaan di dalaaaaaaaam” Merrian berontak“crooooooooot” terlambat sperma sudah masuk di dalam vaginanya
“aha aha ahaha” Natasya menangis karena rahimnya sudah terkena sperma milikorang yang tak ia kenal
“eh sob ada yang bawa tisu gak?” tanya anak itu
“kagak ada, pakai ini aja” kata salah satu anak sambil melemparkan rok putih motif kotak – kotak
“jangaaaaaaaan, jangan rok gue” Merrian merengak
“udah, diem aja lo” kata anak itu sambil mengusap sisa – sisa sperma yang ada di penisnya dengan rok Natasya
“Sekarang giliran gue” ujar salah satu anak yang juga pernah disakiti oleh Natasya
Masih dalam posisi seperti tadi tapi kini ada sesorang lagi yang juga memasukkan penisnya tapi kini ke mulut Natasya.
“mmmmh mmmmmmmmmh” suara desahan Natasya hanya terdengar seperti itu saja
Setelah beberapa lama salah satu di antara mereka mengeluarkan spermanya.yang lebih dulu adalah yang dari vaginanya tapi ia tidak mengeluarkan di dalam dan menyemprotkan di pinggul Natasya.
“ahhhhh” desah anak itu
“sini gue bersihin pantat elo” ia mengusap sperma yang ada di pinggulnya dengan rok itu tadi
“mmmmphhhhh” Natasya hanya bisa berkata seprti itu karena mulutnya masih mengulum penis
”croooooooooot” sperma anak yang di depan masuk ke dalam mulutnya dan mencapai tenggorokannya. Mulutnya seperti ada cairan lengket yang menjijikkan sehingga ia mau memuntahkkannya tetapi mulutnya keburu dibungkam.
“minum tuh gue, minum ato gue tabok lo”paksa anak itu
Ia hanya bisa pasrah dan meneguk cairan menjijikkan itu ke dalam tenggorokannya.Selanjutnya ia digilirkembali kali ini dalam keadaan telantang di atas meja.
“aaaah aaaaaah”Natasya hanya bisa mendesah
“eh pecun enakan mana penis gue ato anak – anak tadi” tanya anak yang sedang menyetubuhinya
“mmmmmmmmaaaaaahhh enakan punya elo” Natasya menjawab iaya saja karena pasti akan diapa –apakan lagi.
“haaaah, masak kontol gue masih kurang sih” kata anak yang sebelumnya
Yang lain pun juga ikut ikutan, akhirnya mereka menunggunya sampai mereka selesai. Setelah selesai ketiga anak itu duduk berjajar di atas meja panjang sekolah. Dan masing – masing mengelurkan penisnya.
“sekarang jilat nih kontol, coba rasain mana yang paling enak” suruh mereka
“aaaaahh gak mungkin gue…….” Tolaknya
“ah kebanyakan cingcong lo cepat!” mereka membentak lagi
Akhirnya ia tepaksa menjilati penis mereka satu persatu.
“sekarang jawab mana yang paling enak” tanya mereka lagi
“mmm, gak mungkin gue gak ngerti” Natasya tidak bisa menjawab
“jawab gitu aja gak bisa, cepet jawab” mereka membentak lagi
Akhirnya Natasya harus memilih diantara mereka, dengan melirik kearah mereka satu persatu.
“Punya lo yang paling enak” sambil menunjuk anak yang di samping kiri
“wah masak sih sini” anak yang ditengah menarik kepala Natasya untuk mengemut penisnya lagi
“mmmmpppppppppphhhh” suara Natasya memberotak
Belum selesai yang di samping kanan juga menariknya lagi.
“mmmmmmmppppp” teriaknya lagi
“oke sekarang lo pilih mana yang paling enak” tanya mereka lagi
Karena merasa leleh dipermainkan iyapun menangis lagi kali ini lebih keras.
“ahahahah, sudah hentikan, ahahahaha” Natasya menagis tersedu –sedu
Mendengar tangisannya anak yang lain mengangkatnya dan menyetubuhinya lagi di atas bangku. Kali ini dalam posisi dipangku. Akhirnya semua anak telah mendapatkan giliran. Kini Natasya duduk bersandarkan tembok dalam kondisi telanjang dan hanya mengenakan kaos kaki panjangnya dan sepetu kets.
“eh sob, gue punya cara buat ngeluarin pejuh kalian yang udah masuk tadi” kata salah sau anak
“gimana? gimana?” anak-anak lain penasaran
“sini, lo pegangin tangan dan kakinya” suruh anak itu
Mereka lalu memegangi kedua tangan dan mengangkat selangkangan Natasya agar vaginanya terbuka.
“nih liyatin cara gue” ujar anak itu sambil mulai melakukan sesuatu
Ia menyentuh putting susu Natasya dengan jari telunjuknya
“aaaaahhh” Natasya terangsang
Lalu anak itu menarik telunjuknya hingga kebawah dan tetap menekannya. Ia menariknya hinga sampai ke vagina Natasya. Setelah itu kelima jarinya langsing dimasukkan vaginanya yang sudah penuh denan spermas dan mengobok –obok vagina itu.
“aaaaaaaahhh, aaaaaaaaaaaaaahh, hentikan” rintihnya kehabisan tenaga
Anak itu terus mengocok dan mempercepat gerakannya hingga beberapa menit kemudian ia melepaskannya. Semua sperma mengalir seperti banjir bandang bahkan keluar juga urin Natasya. Langsung saja mereka menadahi cairan kotor itu dengan kemeja putih milik Natasya bahkan mereka mengusapkannya. Natasya tidak bisa berkutik melihat bajunya dikotori oleh cairan menjijikkan itu. Setelah selesai mereka mengucapkan kata – kata perpisahan.
“ini bukan akhir dari lo, tapi ini awal dari kehancuran lo” ancam mereka
Natasya tahu bahwa mereka pasti akan memperbudaknya lagi dan membuatnya harus melakukan apa kemauan mereka.
“ayo cabut sob” ujar Gery
Akhirnya mereka meninggalkan Natasya di dalam kelas dalam posisi duduk bersandar di tembok dengan baju kemeja putih yang menutupi vaginanya dan entah roknya sudah menghilang entah kemana.