Namaku Tian Umurku 20 tahun Aku seorang Mahasiswa Di Universitas Tinggi Negri Semester 3. Aku Ngekost didekat Kampus Karena lebih dekat dan cepat. Waktu itu aku bertemu dengan Wanita yang menurutku membuat aku menjadi maniak sex
Dia Bersebelahan dengan kamarku, dia berumur sekitar 28 tahun. Wajahnya cantik memiliki tubuh yang bagus dan bersih. Dia Adalah seorang Janda anak 1 Dan primadona didaerah Kos-anku. Tubuhnya masih menggiurkan Payudaranya yang membusung bulat dan pantatnya yang semok. Aku setiap pagi melihatnya menjemur baju, Selalu kulihat payudaranya yang tak terbungkus bra di setiap pagi Mungkin Tiva Tau tapi diam saja
“Pagii Cantik, Mau aku bantuin Jemurin?” tanyku
“Oh Ndak papa kok, Saya Sendiri saja bisa” jawabnya
“Yasudah, Kamu sudah punya anak tapi Tubuh kamu masih bagus dan mulus saja yah Va” Godaku agar dia keceplosan dan bermain kata kotor denganku
“Huss Pagi Pagi Sudah mesum saja” katanya mencubitku manja
“Iyah kamunya bagus sih, Apalagii ngelihat kamu tiap pagi nggak pake Bra hihi” kataku sambil melihat toketnya
“Dik.. malu ah dilihat orang”, katanya pelan.
“Kalau begitu kita ke kamar?”
“Kamu ini nakal”,
“Ah yang benar? Yaudah aku bantuin jemur yah biar cepat”,kataku langsung bergerak membantunya
“Tapi Jangan nakal2 yah, Cukup Ngelihat aja”katanya
Aku hanya diam. setelah 2 menitan semua jemuran sudah tergantung lalu kami berdua masuk kedalam kost Tiva. Dia menyuruhku langsung kemaar saja lalu aku menurut
Setelah 10menitan dia kebelakang dan Vita pun kembali dengan hanya memakai handuk saja, Dia masuk dan mengunci pintunya disingkapkannya handuknya. Telah Kulihat sekarang Payudara yang sintal dan bulat dengan puting kecoklatan membaut kontol naik.
Pantatnya yang besar dan bulat membuatku ingin dijepit belahan pantatnya. Ah betapa menyenangkan dan menggairahkan kalau saja aku bisa memasukkan penisku ke selangkangannya sambil meremas-remas payudaranya.
“Hayo, Matanya Melotot aja baru ngelihat toket doang” katanya.
“Toketmu masih sekal yah sayang, Boleh aku pengang?”, aku langsung meletakan tanganku diatas toketnya.
“Hey! Aku kan sudah bilang kalau nggak boleh pegang, cukup ngelihat aja”serunya marah
“Iyahsih kan sayang aja kalau nggak dipegang cuman dilihatin nggak seru”tawarku
“Ehmm tapi jangan nakalnakal yah boleh remas-remas saja” akhirnya dia mengijinkanku untuk meremas toketnya
Kuletakan tangank kiriku diatas payudaranya terasa lembut sekali dan kumulai remas-remasannya. Aku mulai berani. Kupeluk tempelkan tubuhku denganya tapi tanganku meremas pantatnya dan mengakat sedikti. Peluang itu sebenarnya cukup banyak aku bisa saja ngentot dengan Tiva kalau dia lengah. kumenciumi dan menjilati seluruh tubuhnya, meremas payudara dan pinggulnya, kemudian melesakkan kontolku masih dibibir memeknya.
“Sudah cukup yah, kam ujangan lancang berani perkosa aku”, katanya.
“Aku tau kok kamu butuh kenikmatan karena Suami kamu sudah tidak ada lagi.” kataku bisik dengannya
“Ehmm… Jaanngann dimasukin!! Aku tidak mau dijamah oleh lelaki lain”
“Sudahla Dicoba dulu sayang, Ntar baru tau rasanya” kataku
“Aku sih kepengen tapi cara kamu ini buat nafsuku down tau!!”marahnya
“Iyah deh maaf,yaudah kita naik keranjang saja aku bakalan buat kamu puas” katakyu
Tanpa Kata lagi Tiva mau keranjang dan menyelesaikan urusan ini
“Jangann Kuat kuat yah aku ingin merasakan kepuasan”
Wajahnya yang cantik itu tersenyum seakan memberikan celah untukku nikmati, aku bertanya lagi padanya untuk memastikan dia ingin ku entot
“Tivaa?”
“Hmmm..”
“Dibolehin kan menikmati tubuh mulusmu ini?” kataku
“Iyah bolehh, Asalkan kamu mau nemenin aku terus, Jangan Ampas dibuang yah” katanya dengan serius
“Nggak bakalan Tante sayang, Aku Bakal ketagihan smaa memek tante” kataku nakal
“Hmm..” Dia mendesah ketika kujilat telinganya.
Kuremas-remas Toketnya yang sudah tidak tertuup apa2 lagi, betapa empuknya daging yang membukit itu. Kuremas dua payudaranya dari belakang dengan kedua tanganku. Desahannya makin kuat. Lalu kepalanya disandarkan ke dadaku. Kini kedua putingnya ganti kupermainkan.
Tiva sudah telentang ditempat tidur dan membuka pahanya lebar memberikanku jalan untuk menjamah memeknya, betapa mulus kedua pahanya. Pangkalnya tampak menggunduk dibungkus celana dalam warna pink. Sambil menciumi pahanya tanganku menelusup di pangkal pahanya, meremas-remas vagina dan klitorisnya yang juga besar. Lidahku makin naik ke atas. Tante Tiva menggelinjang kegelian sambil mendesah halus. Akhirnya jilatanku sampai di pangkal pahanya.
“Aaa..Aahh..Ssshhh..Mmhhff Eeeenakkk Sayang”, tanyanya lirih sambil memegangi kapalaku erat-erat.
“Memek Kamu Nikmat banget tante, Tembem banget Buat aku geram” kataku meremas pahanya kencang
“Aahh sayangg kamu jangan nakal gitu dong, Ntar Tante Jejeli memek tante mau?” Rancaunya semakin jorok
“Mau dong tante, Memek tante kan enak banget”
“Iiih dasar kamu yah! Buruuan jilatin memek tante udah ngga tahann nih” pintanya
Kubuka Celana dalamnya dan kusaksikan memek Kemerahan dengan klitoris yang besar sesuai dengan dugaanku. Di sekelilingnya ditumbuhi rambut tak begitu lebat. Lidahku kemudian bermain di bibir vaginanya. Pelan-pelan mulai masuk ke dalam dengan gerakan-gerakan melingkar yang membuat Janda Tiva keenakan, Sampai Mengangkat pinggangnya
“Aahh.. Aahhss…Oohh..oohh Sayang Iya..ah hisap” rancaunya
“Hhhmm Srupp Srupp Eenn..ak ban.ggett Ssrupp” jawabku. kusedot terus memeknya sampai tante mengelinjang tak karuan sambil tangan kananku menampar pahanya dan tangan kiriku meremas toketnya
“Oohh.Aaahh.Awwh, Liarr sekalii kamu sayang..” “Tan..tee mau.u. kee..eluu..ar nih Binall”, Rancaunya tak karuan karena itil dan daging memeknya kujilat
“Enakk yah Jandaku? Nikmat yah?”tanyaku jorok
“Iya nih, lidah kamu hebat banget memekku sampai basahh nih” dia mengelinjang karena memeknya bnjir oleh cairan kewanitaaanya
“Kamuu muncrat yah? Binal sekali Janda semokk!” kuremas remas pantatnya
“Aww ahh sakittt!!”, katanya sambil mendekati aku.
Dilumatnya bibirku. Lalu tangannya mengocok kontolku yang sudah menegang, meremas-remasnya beberapa saat. Betapa lembut ciumannya, meski masih polos. Aku segera menjulurkan lidahku, memainkan di rongga mulutnya. Lidahnya kubelit sampai dia seperti hendak tersedak.
Penisku yang tegak penuh segera diremas-remasnya. Tanpa dikomando kami rebah ke ranjang, berguling-guling, saling menindih.
“Tante? Aku hisap lagi yah memek wangi pandanmu?” tanyaku.
Tiva hanya tersenyum. Aku menunduk ke selangkangannya mencari-cari pangkal kenikmatan miliknya. Tanpa ampun lagi mulut dan lidahku menyerang daerah itu dengan liar.
Tiva mulai mengeluarkan jeritan-jeritan tertahan menahan nikmat. Kelihatan dia menemukan pengalaman baru yang membius gairahnya. Hampir lima menit kami menikmati permainan itu. Selanjutnya aku merangkak naik. Menyorongkan penisku ke mulutnya.
“Sekarang Tante Gantian Hisapin punya Tian”
“Besar dan Panajng yah sayang, Bakal puasnih”
Tanpa menunggu jawabannya segera kumasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Semula agak kesulitan, tetapi lama-lama dia bisa menyesuaikan diri sehingga tak lama penisku masuk rongga mulutnya.
“ehmm..Ehmm enakk kontol kamu Tian”kata tivva
“Aah..Aahh..Sedotan Kamu enakk banget!! Aku sampai Merem melek” Desahku
“Gimana? Kamu mau aku crotin?” tanyanya sambil mengosok kontolku dengan payudara besarnya itu
“Ooh..Aahh Hanget Banget sayang… Hisap buruann jilatin kontolku”
Tante Tiva terus menghisap kontolku dari pangkal batang sampai kekepala kontolku yang sudah merah menyala terus dijilati tanpa henti sesekali lidahnya bermain main dikepalaku dan lubang kencingku membuat aku kegelian menikmati rangsangan itu
“Enak yah? Kalau kamu mau keluar, keluarin aja didalam mulut Tante yah”, katanya sambil tangannya mengocok-ngocok kontolku sambil diemut.
“sebentar lagi aku keluar tan, Aah..Aaahhh Oooh.. akkuu keluuuarrr Jandaakuu” aku memegang kepalanya dan kumaju mundurkan pantatku seakan aku sedang entot mulutnya
“Mhhh..Mhh..Aahh Srupph Srupppht Mmmh Mmhh Aahh” tiva mempercepat sedotannya seirama dengan sodokanku Akhirrnyyaa
!Crrrooott…Crrroooott….Croooottt! Kutumpahkan Semua maniku dimulutnya, Spermaku habis disedot dan diteman Tantee Tiva
tante Tiva berdiri Dan langsung mendorongku kebawah dia naik keatas kontolku dan mengarahkan kontolku agar ambles ditelan memeknya
!Bleeeeshhhh! Akhirnya Semua kontol ku masuk dibantu cairan memeknya masih terasa sempit dan menjepit langsung dipompa Tante Tiva kontolku. Dia Jago sekali kalau soal diaatas goyanggannya buat semua pria yang kena memeknya nggak bakalan tahan.
“Aah…Aahh…aahh..aah Mmmhh mmhh..Aahh” Desahnya sangat membuatku bergairah Tetapi lama-lama aku tak tahan juga. Penisku pun sudah ingin segera menggenjot vaginanya. Kupompa dari bawah memeknya seirama dengan goyangan Tiva kusodok terus semakin lama semakin kencang dan dalam Tante tiva semakin mendesah Menahan Kenikmatan sodokan yang kuberikan
“Aaah..Eeenaakk…Aahh Sshh…Ooohh..terus tekan memek Tante Sayang..Aaahh” desahnay semakin gila
“Iya..ah Tan..te Memek tante Jepit banget!! Oohh..Aaahh Eshhh” desahku sambil meremas toket besarnya Tiva
“Tantee Udahh ngaak kuat nih, tanteee mauu orgasmee lagii!!” katanya sambil menumpukan tanganya kedadaku dan mempercepat hentakan pompaannya
!Plakkkk Plaakkk Ppoookk Poook Pookk plakkk!
“Oohh Oohh Ooohh Aaahh sshhh Enaakk tantee Kitaa bareengan yah!!” Akirnya tubuh kami berdua bergetarr hebat dan mengelinjang mencapai orgasme bersama. Kubenamkan kontolku sampai ke dingding rahimnya tante membuat dia mengerang dan memeluk tubuhku
!AAaaaarrggghhh Saaayaanngg Meeenttokiinn Kontttol kamuu di Rraahiimm Tannntee! Rancaunay mengila
Kami berdua pun berpelukan menikmati sisa sisa orgasmenya tanpa kontolku kucabut dari memeknya
“Tantee puaass Banget Sayang!!”
“Iyahh Sama Tantee, Tian pun puass bisa ngentot sama Janda binal Kaya Tante”
“Entottin Tantee Terus yah Sayang, Memek tante nggak tahan kalau nggak kena kontol kamu” Kata joroknya
LINK BOKEP ASIA PALING GACOR!!!