Cerita Sex Lesbian dan Kenikmatan Orgasme Versi Kewanitaan, Perkenalkan namaku Dina, Gue seorang gadis 19 thn yg berlokasi tinggal di Kota Bandung. Ini baru pertama kalinya Gue mencatat pengalaman ini, jadi minta maaf bilamna tulisanku disini masih kacau. seks
Gue akan mengisahkan salah satu kisaah nyataku yg tak pernah dapat dilupakan seumur hidupku. Mungkin bilamna Gue disebutkan seorang lesbi agak tidak cukup tepat, sebab selama ini Gue tertarik dengan laki-laki. Tapi terdapat satu keunikan dalam diriku yg terkadang terangsang saat melihat sesama jenis, lagipula gue mengenakan baju yg seksi atau yg tidak banyak transparan.
Gue mempunyai seorang kekasih yg berinisial W. Gue bersangkutan dengannya semenjak banggku sekolah SMA. Hubunganku dengannya sebetulnya belum begitu jauh. Paling jauh kami cuma mengerjakan petting dengan masih mengenakan pakaian dalam. Tapi dalam urusan yg satu ini biasanya Gue tdk terpuaskan. Kekasihku tidak jarang kali ngecrot sebelum Gue sempat menjangkau orgasme.
Singkat cerita, Gue menjadi jenuh dan mulai mencari-cari pelampiasan. Pada awalnya, saat suatu malam, kekasihku baru saja kembali dari rumahku sesudah kami mengerjakan petting. Dan sprti biasanya, Ia telah keluar sebelum sempat Gue merasakan orgasme.
Malam tersebut Gue begitu kesal. Sampai akhirnya saat Gue sedang tidur-tiduran, dan perasaan tersebut datang kembali. Horny yg amat sangat. Tanpa kusadari, Gue mengawali berfantasi mengenai hubungan seksual bareng seorang lelaki kekar, yg begitu jantan dan bisa membuatku orgasme hingga berkali-kali. Cerita Lesbian Orgasme Dahsyat Dua Memek
Cerita Sex Lesbian dan Kenikmatan Orgasme Versi Kewanitaan – Tanpa kusadari tanganku mulai meremas-remas toketku sendiri. Gue paling terangsang ketika itu. Gue sendiri sebetulnya tdk mengharapkan untuk bermasturbasi, tetapi desakan itu paling kuat, Gue hanya merasakan sebuah kesenangan baru. Sambil terus berfantasi, Gue mulai membuka baju kaosku hingga Gue hnya menggunakan BH dan CD saja (Gue memiliki kebiasaan hanya memakai kaos tanpa celna bilamna Gue sedang di rumah).
Gue meremas-remas, mengelus-elus lembut toketku, seraya sesekali memainkan puting susuku. Nafasku mulai tak teratur, tangan knanku mulai bergerak ke bawah, mencari perutku, kemudian berhenti sebentar di wilayah pusarku, kemudian memainkannya sebentar, kemudian kulanjutkan lagi kebawah, mengelus-elus lembut bgian kemaluanku yg masih tertutup CDku yg berwarna putih dan tercipta dari katun itu. Gue menikmati rangsangan yg belum pernah kurasakan sebelumnya sekalipun dengan kekasihku sendiri.
Setelah bermain lumayan lama di atas CDku, Gue mulai meraba-raba masuk ke dalam CDku. Kuelus lembut rambut-rambut halusku yg sekitar ini rajin kucukur. Kumainkan klitorisku yg semenjak tadi telah menonjol. Kurasakan kelembaban kemaluanku yg sejak tadi telah terangsang. Gue menggesek-gesekkan jariku di klitorisku. Sampai tubuhku bergetar tak karuan.
Ketika Gue mulai memainkan bibir kemaluanku, begitu terkejutnya Gue saat tiba-tiba pintu kamarku dibuka dengan cepat, dan ternyata sahabatku yg berinisial S. Betapa terkejut dan malunya Gue saat tersebut karena pada saat tersebut Gue sedang dalam posisi terlentang di lokasi tidur dengan hanya menggunakan CD dan bra yg telah tersingkap, diperbanyak posisi tangan knanku yg sedang di dalam CDku sendiri. Begitu pun S, ia hanya berdiri kaku dan tak berbicara sepatah kata pun.
S ialah seorang gadis bertubuh ideal, hingga kadang-kadang Gue iri dengan tubuhnya itu. Pantatnya yg besar, toketnya yg mantap (34B) dengan tinggi tubuh selama 160 cm, perut langsing. Cukup menciptakan iri semua gadis yg melihatnya. Setelah bbrapa saat kami saling membisu, kesudahannya ia memecahkan keadaan dengan senyum nakalnya seraya berkata,
Lagi Ngapain Na??
Gue hnya dapat membalas dengan terbata-bata, seks
Eng.. ngg.. ngga ngapa-ngapain kok..?
Dia hnya membalas ucapanku dengan tersenyum badung sambil mendekat tubuhku yg sedang terlentang dan separuh telanjang. Tanpa berbicara apa-apa ia mulai mengelus-elus toketku.
Gue sempat tersentak kaget namun ia berkata,
Santai aja, tadi belom puas ya??
Gue tadinya masih risih saat ia memulainya, namun entah kenapa Gue hnya diam saja keasyikan menerima elusan-elusannya itu. Dia mulai mencium lembut kedua toketku. Tdk lama lantas Gue telah terangsang dibuatnya, nafasku mulai tak teratur.