OOOhh….nakk….ayo…lakukan…”
Aku pun memompa lubang ibuku. Batangku keluar masuk di lubang tempat dulu aku keluar.
Meskipun ibu sudah berusia 40 tahun, tapi kemaluannya masih terasa sempit.
“Ahhh…shhh…iya nak..begitu…”
“Shh…ibu….enak banget…”
“Aaaahh… ahh… ayo nak terus…terus…setubuhi ibu.
Kuputar-putar pantatku, kadang kusodok kencang lalu kutarik perlahan dari vagina ibu.
“ssh…ahh..kamu pintar nakk….”
Lalu kami berganti posisi, aku duduk di sofa dan ibu ada di atasku. Batangku diarahkan ke mekinya, perlahan sambil seperti hendak duduk ia menurunkan pinggulnya, dan batangku…Bleess… masuk semuanya.
Kemudian dia bersandar ke tubuhku dan dengan berpengan pada kedua tangan sofa. Ia menaik turunkan pinggulnya. Owh dapat kurasakan otot vaginanya mengencang dan menjepit batangnku.
Kusibak baju atas dan kuremas-remas dadanya. Ia tidak memakai BH.
“Terus nak remas dada ibu….ahh…shh…”
“Ibu cantik deh….Iwan senang dengan kejadian hari ini…”
“Batangmu keras banget…gede…Wan…impian ibu juga terwujud hari ini sayang…” ngetot
“Sejak kapan ibu menginginkan hal ini…?”
“Dah lama sayang…semenjak ayah kalian sudah tiada…tidak ada yang bisa bantu ibu…”
“Kenapa gak bilang dari dulu, bu….?”
“Gak mungkinlah, Wan….lagipula kamu masih kecil waktu itu…”
“Kalau ibu bilang, pasti Iwan dah bantu ibu…gak peduli Iwan masih kecil…”
“Memang apa yang akan kamu perbuat untuk ibu…”
“Jilat kemaluan ibu dari bawah gamis ibu…”
“Owwhh shh… terus…”
“Masukin burung IWan ke mulut ibu…”
“Oh yes…Iwann…apa lagi…”
“Jilat-jilat dada ibu…”
“OOhhh yess…Iwan…kalau tahu begitu, pasti ibu dan bilang dari dulu…Oukhh… ibu KELUAAR!!”
Tubuh ibu mengejang berkali-kali. Sebelum akhirnya ia jatuh lemas di pelukanku. Nafasnya tidak berarturan.
“Sayang…ibu oral kamu ya…..kamu kan belum keluar…”
“Iya bu….”
Ibu mengambil posisi di depanku. Kembali disingkirkan cadarnya dan kembali mengulumku.
“Ahh…yah…enak….shhh…terus bu…”
Benar-benar hebat cara ibu memijit burungku dengan mulutnya.
“Shhh…ahh…bu Iwan dah mau keluar…dicabut aja….”
Tapi ibu tidak menggubrisku. Ia terus menaik turunkan kepalanya dan semakin cepat…
“BU…dicabut..bu…dah mau.. KE..KELUAAAR!!”
Spermaku muncrat berkali-kali di dalam mulut ibuku.
Ibu berdiiri dan bergegas ke kamar mandi untuk membuang sperma di mulutnya. ngetot
Aku menceritakan kejadian hari itu ke adikku. Pertamanya ia tidak percaya. Akan tetapi saat aku ibu mengoral batangnya di bawah kolong meja saat makan malam, barulah ia percaya.
Kami bertiga kadang melakukan bersama-sama di kamar, atau pernah juga di tepi pantai saat malam hari. Pokoknya seruu.