Cerita Sex ML Dengan Suster part 2

July tak enak hati jika ia meninggalkan pak Anthony sendirian malam itu karena pak Taba telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat July yang mulai ngantuk itu lalu pak Anthony menyuruh July tidur duluan.

“Bu, tidur aja dulu biar saya diluar sini.”
“Wah saya nggak enak ni pak masa pak Anthony saya tinggal.” July memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9 00 wib yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan deras.

Dari tadi pak Anthony terus memperhatikan July karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap July dengan tidak menampakkan keinginannya.
Padahal saat itu tanpa di sadari July pak Anthony telah duduk disamping July.
“Bu… July.., dingin ya buk..” kata pak Anthony.
“Ya pak…,” sahut July.. dengan pasti pak Anthony, meraih tangan
July…
“Ini buk, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Anthony.

Julypun membiarkan pak Anthony meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu pak Anthony melingkarkan tangannya di bahu July dan mengelus balik telinga July, padahal itulah daerah sensitif July. Kepala July lalu rebah di bahu pak Anthony dan seperti sepasang kekasih pak Anthony terus meransang daerah peka di tengkuk dan bahu July. seks

Julypun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat July membiarkan tindakan Anthony itu. Pak Anthony lalu berdiri, dan menarik tangan July hingga berdiri. July menurut, lalu ia tuntun kekamar yang dan menyilahkan July berbaring.

“Bu, tampaknya ibu capai.” kata pak Taba.
“Ya pak..” kata July.
Pak Anthony keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela, lalu ia masuk kekamar July kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli July yang telah menjadi obsesinya selama ini malam itu. Cerita Sex ML Suster

Pak Anthony berjalan kearah July, yang saat itu duduk ditepian ranjang.
“Pak.. koq di kunci?” tanya July.
“Biasalah bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk…” timpal pak Taba.
“Bagaimana bu apa masih Dingin?” tanyanya.
“Iya pak…” angguk July.

“Baiklah buk bagaimana jika saya pijitin kepala ibu itu biar segar.” kata pak Anthony
“Silahkan pak…” jawab July.
Lalu July duduk membelakangi pak Anthony dan pak Anthonypun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk July. Padahal yang dilakukannya adalah meransang July kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman tidaklah susah bagi Pak Taba untuk menaklukkan July, yang ia tahu belum begitu tau tentang dunia sex dan laki-laki.

Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga July.
July … menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan pak Anthony. Dari dekat pak Anthony dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit July.

Beberapa saat lamanya pijitan Anthony itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran July kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya Bh yang menutup payudaranya. Bh itupun dengan kelincahan tangan pak Anthony jatuh dan sempat dilihat pak taba bernomor 34b. Masih dari belakang gerakan tangan pak taba lalu meremas payudara July. July sadar dan menahan gerakan tangan Pak Anthony..

“Sudah pak…, jangan lagi pak…” sambil memakai kimononya kembali sedang bhnya telah terjatuh. seks

Pak Anthony kaget dan ia memandang mata July, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar July, kembali bisa ia kuasai.

“Maaf bu.., kalau tadi saya lancang.” kata pak Anthony.
July diam saja. Sedang saat itu pak Anthony hanya selangkah lagi bisa mengusai July. Lalu pak Taba berjalan keluar dan ia tinggalkan July. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping July, pakaian July saat itu acak-acakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *