Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Tani . Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku. Tante Tani sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Tani makin kuat. sexy
“Tante.. Tante.. ugh.. ” aku memaggut bibir Tante Tani .
“Nang..” jawabnya mesra.
“Akh.. oh.. oh..” dan makin kupagut bibir Tante Tani .
“Ihh.. ii.. ahh..” hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Tani .
Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.
“Tante.. maafkan Daanangg.. Daanangg nggak bisa ngontrol,” bisikku. sexy
“Mon.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu,” katanya sambil mendesah.
“Nang.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain,” bisiknya.
“Nang.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian..” balasnya sambil sesenggukan.