Predator seksual adalah individu yang secara sengaja mengeksploitasi orang lain, terutama anak-anak, untuk kepuasan seksual mereka sendiri. Mereka menggunakan manipulasi, paksaan, atau kekerasan untuk memanfaatkan korban yang rentan secara emosional atau fisik. Predasi seksual sering kali melibatkan penggunaan teknologi modern seperti internet untuk memancing, merekrut, atau memanipulasi korban.
Dalam konteks hukum, predator seksual sering kali dituntut karena tindakan mereka yang melanggar hukum dan sering kali melibatkan tindakan kekerasan atau ancaman. Mereka dapat muncul dalam berbagai lingkungan, termasuk di sekolah, komunitas online, dan bahkan dalam lingkungan keluarga.
Pentingnya memahami predator seksual terletak pada perlindungan terhadap korban potensial dan pencegahan kejahatan seksual. Ini mencakup pendidikan awal kepada anak-anak tentang bahaya predator, pemantauan penggunaan teknologi digital, serta dukungan terhadap korban untuk pemulihan dan keadilan.
Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi profil psikologis predator seksual, cara mereka beroperasi, dampak sosial dan psikologis dari tindakan mereka, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga hukum untuk melindungi masyarakat dari ancaman predator seksual.