Seksualitas internal mencakup kompleksitas dalam diri setiap individu yang mungkin tidak selalu terlihat secara jelas dari luar. Ini melibatkan aspek-aspek yang lebih dalam dari identitas seksual seseorang, perasaan dan keinginan terhadap diri sendiri dan orang lain, serta cara individu memahami dan merespons dorongan seksual dan keintiman.
Dalam konteks ini, identitas gender merupakan bagian sentral dari seksualitas internal seseorang. Identitas gender mencerminkan bagaimana seseorang merasa dan mengidentifikasi diri mereka sendiri sebagai pria, wanita, kedua-duanya, atau tidak sama sekali sesuai dengan norma-norma gender yang ada dalam masyarakat. Identitas gender dapat berkembang sepanjang hidup seseorang dan dapat berbeda dari identitas seks biologis mereka.
Selain identitas gender, orientasi seksual juga merupakan aspek penting dari seksualitas internal. Orientasi seksual mencakup preferensi romantik, emosional, dan seksual seseorang terhadap orang lain. Beberapa contoh termasuk heteroseksual (ketertarikan pada lawan jenis), homoseksual (ketertarikan pada sesama jenis), biseksual (ketertarikan pada kedua jenis kelamin), dan aseksual (kurang atau tidak tertarik secara seksual pada siapa pun).
Dalam pengalaman sehari-hari, individu dapat mengalami perasaan dan dorongan seksual yang bervariasi. Ini bisa mencakup perasaan erotis, fantasizing, dan keinginan untuk menjalin hubungan intim. Bagaimana seseorang memahami dan merespons dorongan ini dapat sangat bervariasi tergantung pada pengalaman pribadi, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang mempengaruhi mereka.